Bojonegoro  (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memperkirakan harga beras akan cenderung naik, disebabkan adanya kebijakan pemerintah kabupaten (pemkab) yang melarang petani menanam padi pada musim kemarau.

"Adanya kebijakan pemkab yang melarang petani menanam padi jelas akan memicu harga beras naik," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, di Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis, Rabu.

Padahal, menurut dia, pada musim kemarau harga berbagai macam jenis beras selalu naik, sebab tidak semua lahan sawah ada tanaman padi.

"Apalagi kalau nanti tanaman padi jauh berkurang karena adanya larangan menanam padi," ucap dia.

Bahkan, menurut  pedagang beras lainnya di pasar setempat Sakip, kalau masih tetap ada tanaman padi musim kemarau kemungkinan hasil produksinya juga tidak maksimal, karena tanaman padi diserang hama wereng.

"Kemungkinan harga berbagai macam jenis beras kenaikannya bisa mencapai Rp1.000 per kilogram. Tapi ya kemungkinan dua atau tiga bulan lagi karena tidak ada panen tanaman padi," kata Sakip dibenarkan Kharis.

Saat ini, kata Kharis dan Sakip, harga berbagai jenis beras stabil dibandingkan dengan harga sepekan lalu, meskipun panen tanaman padi lokal juga di Tuban sudah habis.

"Saya masih bisa membeli beras dari pedagang rata-rata 8 ton per hari, meskipun panen tanaman padi sudah habis," ujar seorang pedagang beras lainnya Ny. Anik, menambahkan.

Menurut Ny. Indah juga pedagang beras lainnya stok beras di penggilingan padi masih cukup banyak dari hasil panen tanaman padi musim hujan.

"Kualitasnya juga bagus," ucap, Kharis menegaskan.

Data di Pasar Banjarjo dan Pasar Kota, juga di Kecamatan Kota, menyebutkan harga beras panenan baru berkisar Rp8.000-Rp8.300 per kilogram, sedangkan beras rastra Rp7.000 per kilogram dan beras poles berkisar Rp9.500-Rp10.500 per kilogram.

Data yang terpantau di  Sistem Informasi Ketersediaan Dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Dinas Perdagangan dan Pasar Bojonegoro menyebutkan harga beras bengawan Rp11.000 per kilogram, beras mentik Rp9.000 per kilogram dan beras Ir 64 Rp8.000 per kilogram pada 19 Juli.

Bupati Bojonegoro Suyoto, sebelumnya menginstruksikan para petani di daerahnya di sejumlah kecamatan untuk tidak menanam padi dengan pertimbangan untuk memutus mata rantai perkembangbiakan hama wereng batang coklat.

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, kata dia, sawah yang harus memberikan jeda tidak menanam padi luasnya mencapai 2.844 hektare.

Sedangkan daerah yang wajib melakukan pergiliran pola tanam karena selama ini padi-padi-padi dengan luas 387 hektare. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017