Tulungagung (Antara Jatim) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia
Margiono mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Bupati Tulungagung
ke DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Tulungagung, Jawa
Timur, Senin.

Teknis pengambilan formulir tidak dilakukan Langsung oleh Direktur Utama Harian Rakyat Merdeka (Jawa Pos Grup)
tersebut, melainkan diwakili oleh adik kandungnya Budi Sudjarwo yang
diterima langsung oleh Ketua DPC Partai Hanura Tulungagung Chambali
didampingi yang saat itu tampak sekretaris dan bendahara.

"Maksud dan tujuan saya ke sini adalah mewakili Pak Margiono untuk
mengambil formulir pendaftaran. Nanti pengembalian akan dilakukan Pak
Margiono sendiri," kata Budi Sudjarwo atau Budi Plandang membuka
pembicaraan resmi kepada Chambali dan pengurus DPC Hanura Tulungagung.

Ia mengatakan, selain ke Hanura, Margiono sedianya juga akan melakukan
pendaftaran ke partai-partai lain yang tergabung dalam koalisi besar
non-PDIP.

"Karena Hanura sudah membuka pendaftaran, maka  Pak Margiono mengikuti mekanisme partai. Nantinya Pak Margiono juga akan mengikuti mekanisme pendaftaran di partai-partai lain," sambung Budi.

Setelah ke Partai Hanura, partai lain yang segera didatangi oleh tim sukses Margiono adalah Partai Gerindra.

Namun saat dikonfirmasi ke kantor DPC Gerindra, belum satupun kandidat
bacabup yang datang mengambil formulir pendaftaran.

"Hari ini (pendaftaran di Gerindra) mulai dibuka. Tapi sementara belum ada
yang ke sini," kata salah seorang petugas yang berjaga di DPC Gerindra
Tulungagung.

Mengacu pertemuan antara Ketua Umum PWI Margiono dengan jajaran pimpinan partai pada Sabtu (15/7) malam, ada
delapan parpol yang sedianya membentuk koalisi besar, yakni Partai Hanura, Golkar, Demokrat, Gerindra, PPP, PKS, dan PKNU.

Menurut keterangan Ketua DPC Hanura Tulungagung Chambali, masih ada satu
partai lain yang bakal bergabung, yakni Partai Bulan Bintang.

"Kemarin ketua PBB sudah menyatakan kesiapan untuk bergabung," katanya.

Jika dijumlah total kursi dari partai-partai ini sebanyak 37 kursi.  "Saat ini yang belum jelas mau bergabung atau tidak adalah
Nasdem. Kalau Nasdem jadi bergabung maka total kursi koalisi ini menjadi
38 kursi," tutur Chambali.

Koalisi besar ini memang bertujuan menyaingi PDIP yang dipastikan tidak melakukan koalisi. Partai berlambang kepala banteng ini juga lebih dulu melakukan penjaringan bakal calon bupati.

Awalnya koalisi ini belum diberi
nama, karena masing-masing Parpol masih diberi keleluasaan untuk mengusung calon masing-masing.

Namun pada akhirnya semua parpol mengerucut untuk mengusung Margiono. Margiono dianggap mempunyai
kapasitas untuk mengalahkan calon yang diusung PDIP.

"Dari sisi dukungan, koalisi ini di atas kertas sudah memperoleh dukungan mayoritas. Sementara calon yang akan diusung (Margiono) punya kapasistas dan kemampuan memenangkan pilkada," kata Chambali.  

Pendaftaran bakal calon bupati yang diusung pada Pilkada 2018 mendatang mulai 20 Juli hingga 31 Juli.

Pengembalian formulir pendaftaran paling lambat 8 Agustus. Hasil pendaftaran  akan diserahkan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Jawa Timur.

Pendaftar akan diberi tahu mekanisme pencalonan serta ditanya seputar komitmen. Hasilnya akan diteruskan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

"DPP yang akan melakukan survei
terkait calon yang mendaftar. DPP pula yang nantinya akan mengeluarkan
rekomendasi," ujar Chambali.

Saat ini ada lima orang yang sudah mendaftar ke DPC Hanura. Selain Margino, ada Fuad Ashari dari Demokrat, Suparlan (seorang penguasaha asal Balikpapan kelahiran Tulungagung), Sutrisno (pensiunan TNI), dan Alfa Isnaeni (Satkornas Banser). (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017