Banyuwangi (Antara Jatim)  - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mulai bekerja untuk meningkatkan kapasitas para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Banyuwangi. Saat ini, tim Bekraf yang tergabung dalam program Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) tersebut tengah melakukan survey potensi unggulan yang ada di Banyuwangi.

“Kami sedang melakukan  tahapan pertama dari empat tahapan yang akan kami lakukan selama di Banyuwangi yakni proses survey. Pada survey ini tim kami mendata beragam potensi ekonomi kreatif yang dimiliki oleh Banyuwangi,” kata koordinator tim IKKON Fadilah di Banyuwangi Jumat (14/7). 

Tim Bekraf tersebut terdiri dari lintas profesi dan subsektor. Yakni fotografer, desain komunikasi visual, antropolog, desain tekstil, desain interior, desain produk, desain fashion, business advisor, arsitek, specialist media dan videographer.

Fadilah mengatakan, tim Bekraf telah mendatangi beberapa pelaku maupun pengelola ekonomi kreatif di Banyuwangi seperti Kopi Lego di Desa Gombengsari, Desa Adat Kemiren, beberapa usaha kecil menengah (UKM) batik dan  pengrajin Handycraft, serta pengelola objek wisata.

“Kami mendatangi mereka kemudian menggali berbagai informasi secara tatap muka. Kami berdiskusi seputar produk ataupun  servis yang dilakukan oleh masing-masing, kemudian mencatatnya sebagai bahan diskusi untuk melakukan di tahapan yang akan kami lakukan  berikutnya,” kata Fadilah.

Hal ini, lanjut dia, sesuai dengan tujuan utama kehadiran IKKON yang untuk berkolaborasi dengan pelaku ekonomi kreatif di daerah. “Nantinya tim kami ini akan berkolaborasi sesuai dengan keahlian masing-masing dengan para pelaku ekonomi kreatif di Banyuwangi.  Diharapkan akan memunculkan dampak positif bagi munculnya karya-karya atau produk-produk baru yang punya nilai tambah, tanpa menghilangkan keunikan ciri-ciri lokalnya. Ini untuk meningkatkan daya saing mereka yang berujung pada peningkatan ekonomi,” terang Fadilah.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas  berkeyakinan Anas pendampingan yang dilakukan Bekraf akan semakin menggeliatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

”Pengembangan ekonomi kreatif berbasis pariwisata yang kami lakukan selama ini berjalan cukup baik. Perajin tumbuh. Tapi tentu masih banyak kekurangan. Kami berharap itu bisa dibenahi bersama, dan kami bisa mendapat banyak masukan dari Bekraf,” ujarnya.

Berdasarkan data BPS, ekonomi kreatif di Banyuwangi menyumbang 5,15 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Anas optimistis, sinergi Bekraf bakal mengerek kinerja ekonomi kreatif, setidaknya berkontribusi 10 persen terhadap PDRB pada 2021. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017