Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat memutuskan Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menjuarai lingkungan bersih dan sehat tingkat nasional mengalahkan lima desa lainnya di Tanah Air.

Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Bojonegoro Slamet Hariyadi, di Bojonegoro, Sabtu, membenarkan desanya menjuarai lomba lingkungan bersih tingkat nasional yang digelar TP PKK Pusat dan Kementerian Kesehatan.

"Kabar informasi Desa Mojodeso, menjuarai lingkungan bersih dan sehat tingkat nasional kami terima dari salah seorang anggota  TP PKK Pusat Pusat, beberapa hari lalu," kata dia menjelaskan.

Oleh karena itu, ia mengaku belum bisa memberikan gambaran terkait desanya yang berhasil menjuarai lomba lingkungan bersih dan sehat tingkat nasional.

Tetapi, katanya,  kepastian desa setempat sebagai juara I lingkungan bersih dan sehat tingkat nasional berdasarkan surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Dr. Ny. Erni Guntarti Cahyo Kumolo.

Desa lainnya yang masuk final asalnya dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Barat (NB) dan Bali.

"Kalau biasanya ada penyerahan penghargaan bersamaan dengan hari lingkungan hidup," ucapnya.

Ia menambahkan warga di desanya juga sudah mendengar kabar bahwa desa setempat keluar sebagai juara I lingkungan bersih dan sehat tingkat Nasional.

Kepala Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Bojonegoro Warsiman, sebelumnya, menjelaskan desanya berpenduduk 2.243 kepala keluarga (KK) terdiri dari 2.243 jiwa dinilai Tim PKK Kemendagri, pada 26 April.

Desa Mojodeso dengan luas wilayah 117, 25 hektare dalam lomba lingkungan bersih dan sehat tingkat Nasional mewakili Jawa Timur, karena sudah melalui proses seleksi administrasi, meliputi aspek administrasi dan peran aktif pelaksanaan program KB dan kesehatan yang dirintis sejak 2011.

Menurut dia, kunci keberhasilan desanya antara lain, keterbukaan jajaran desa kepada masyarakat terkait pemanfaatan anggaran desa, meskipun mayoritas warga bekerja sebagai petani.

Berdasarkan hal itu, menurut dia, berbagai elemen masyarakat di desanya mulai jajaran pemdes, RT/RW dan masyarakat, ibu kader PKK, dasa wisma terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.

Kegiatan di desanya, lanjut dia, warga mengelola bank sampah, pemanfaatan biopori, pengelolaan air minum, rumah sehat, kebun sehat bergizi posyandu (KSBP), taman posyandu, kebun dasa wisma, rumah kompos, kerajinan limbah plastik, juga lainnya.

"Soal membersihkan lingkungan di desa kami tidak hanya dilakukan perangkat desa, tetapi juga masyarakat mulai yang tua sampai anak-anak," kata Slamet menambahkan. (*)
Video oleh: Slamet Agus Sudarmojo

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017