Ankara, (Antara) - Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kenegaraannya ke Turki akan membahas tiga hal utama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdo'an di Ankara, Turki.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Ankara, Rabu, mengatakan ada tiga fokus bahasan yang akan dibicarakan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pertama kalinya ke Turki meliputi pengembangan kerja sama di bidang ekonomi melalui peluncuran "Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership" atau IT-CEPA, kerja sama pengembangan industri strategis, dan "counter terorisme".
"Jadi ada 8 kegiatan yang akan dilakukan oleh Presiden dalam kunjungan kenegaraan besok ke Ankara, Presiden akan tiba malam ini di Ankara," tutur Retno.
Presiden Jokowi dalam agenda pertamanya akan berkunjung ke The Mausoleum of Atatürk untuk meletakkan karangan bunga.
Agenda berlanjut kunjungan ke masjid terbesar di Ankara yakni Masjid Kocatepe yang dibangun sepanjang 1967 dan 1987.
"Acara resmi akan dimulai dengan penyambutan kenegaraan oleh Presiden Turki kemudian dilanjutkan pertemuan yang sifatnya lebih terbatas yaitu pertemuan "tete-a-tete" atau empat mata yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral secara lebih luas," tuturnya.
Setelah itu akan ada penandatanganan dua nota kesepahaman yakni soal kerja sama di bidang kesehatan dan peluncuran negosiasi Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership atau IT-CEPA.
"Setelah itu kedua Presiden akan memberikan pernyataan pers bersama. Kemudian akan diikuti dengan jamuan kenegaraan," ucapnya, menjelaskan.
Agenda berlanjut dengan "one on one meeting", di mana akan ada tiga pertemuan bisnis dalam konsep "one on one" yang akan dilakukan oleh Presiden.
"Presiden selanjutnya akan bertemu dengan kalangan bisnis yang lebih luas. Kita tidak mengundang banyak orang tetapi hanya perusahaan-perusahaan besar yang sudah memiliki minat yang sudah sangat tinggi untuk melakukan kerja sama dengan Indonesia," katanya.
Setelah itu rencananya pada 6 Juli 2017 sore sekitar pukul 18.00 waktu setempat Presiden Jokowi akan meninggalkan Turki menuju Hamburg, Jerman, untuk menghadiri KTT G20 2017.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Ankara, Rabu, mengatakan ada tiga fokus bahasan yang akan dibicarakan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pertama kalinya ke Turki meliputi pengembangan kerja sama di bidang ekonomi melalui peluncuran "Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership" atau IT-CEPA, kerja sama pengembangan industri strategis, dan "counter terorisme".
"Jadi ada 8 kegiatan yang akan dilakukan oleh Presiden dalam kunjungan kenegaraan besok ke Ankara, Presiden akan tiba malam ini di Ankara," tutur Retno.
Presiden Jokowi dalam agenda pertamanya akan berkunjung ke The Mausoleum of Atatürk untuk meletakkan karangan bunga.
Agenda berlanjut kunjungan ke masjid terbesar di Ankara yakni Masjid Kocatepe yang dibangun sepanjang 1967 dan 1987.
"Acara resmi akan dimulai dengan penyambutan kenegaraan oleh Presiden Turki kemudian dilanjutkan pertemuan yang sifatnya lebih terbatas yaitu pertemuan "tete-a-tete" atau empat mata yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral secara lebih luas," tuturnya.
Setelah itu akan ada penandatanganan dua nota kesepahaman yakni soal kerja sama di bidang kesehatan dan peluncuran negosiasi Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership atau IT-CEPA.
"Setelah itu kedua Presiden akan memberikan pernyataan pers bersama. Kemudian akan diikuti dengan jamuan kenegaraan," ucapnya, menjelaskan.
Agenda berlanjut dengan "one on one meeting", di mana akan ada tiga pertemuan bisnis dalam konsep "one on one" yang akan dilakukan oleh Presiden.
"Presiden selanjutnya akan bertemu dengan kalangan bisnis yang lebih luas. Kita tidak mengundang banyak orang tetapi hanya perusahaan-perusahaan besar yang sudah memiliki minat yang sudah sangat tinggi untuk melakukan kerja sama dengan Indonesia," katanya.
Setelah itu rencananya pada 6 Juli 2017 sore sekitar pukul 18.00 waktu setempat Presiden Jokowi akan meninggalkan Turki menuju Hamburg, Jerman, untuk menghadiri KTT G20 2017.(*)
Video Oleh: Hanni Sofia Soepardi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017