Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyelidiki kasus pembobolan brankas di rumah mewah Jalan Dharmahusada Indah Surabaya yang ditinggal pemiliknya berlibur ke luar negeri selama musim libur lebaran.
     
"Irwan Juono, pemilik rumah itu, sampai sekarang masih belum pulang dari liburan di luar negari," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Shinto Silitonga kepada wartawan di Surabaya, Senin. 
     
Menurut dia, petugas menunggu sang pemilik rumah pulang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
     
"Karena kami masih belum mengetahui barang apa saja yang hilang. Harus ada laporan resmi dulu dari pemilik rumah baru setelah itu kami bisa lakukan olah TKP dan identifikasi," ujarnya.
     
Dia mengatakan laporan sementara baru diterima polisi dari putra korban yang rumahnya tak jauh dari TKP.
     
"Sang anak ini mendapati rumah orangtuanya sudah acak-acakan saat melakukan pengecekan. Saat itulah dia mengetahui brankas di salah satu ruang rumah orangtuanya dibobol maling. Kemudian melapor ke kepolisian sektor setempat," ucap Shinto, menerangkan.
     
Anak  korban, kata Shinto, mencurigai terjadi sesuatu di rumah orangtuanya setelah melihat lampu rumah dalam keadaan mati. "Sebelumnya lampu rumah ditinggal pergi dalam keadaan menyala. Ternyata benar, setelah dicek rumah orangtuanya sudah diacak-acak pencuri," katanya.
     
Dugaan sementara, pelaku masuk dengan cara merusak jendela samping rumah. "Dari informasi yang kami dapat, brankas dirusak dengan cara menggunakan gerinda," ujarnya.
     
Persoalannya, lanjut Shinto, di rumah korban sama sekali tidak terpasang kamera "Closed Circuit Television" (CCTV) yang dapat memudahkan polisi mengidentifikasi pelaku.
     
"Tapi kami sudah memetakan kelompok-kelompok pelaku kejahatan yang selama ini kerap membobol rumah," ucapnya. 
     
Selanjutnya polisi tinggal menunggu pemilik rumah pulang dari liburan untuk segera melakukan identifikasi dan olah TKP. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017