Trenggalek (Antara Jatim) - Produksi jajanan alen-alen, penganan khas warga di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur selama Ramadhan ini terus meningkat seiring tingginya permintaan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran 1438 H.
    
"Ada peningkatan hampir 50 persen dibanding hari biasa. Kami sampai kewalahan melayani banyaknya pesanan," kata pelaku usaha mikro kecil dan menengah jajanan alen-alen di Desa Bogoran, Kecamatan Kampak Imam Khusairi ditemui di rumahnya yang juga menjadi tempat produksi, Rabu.
    
Pada hari biasa, rata-rata produksi alen-alen menghabiskan sekitar 30 kilogram bahan baku adonan tepung.
    
Namun semenjak memasuki ramadhan hingga jelang Lebaran ini, Imam mengaku produksi per hari bisa mencapai 50 kilogram.
    
Volume itu saat diolah dan digoreng menjadi jajanan alen-alen siap makan, setiap kilogramnya bisa mengembang menjadi 12-13 kilogram.

"Setiap lima kilogram bahan baku siap olah itu biaya produksi yang kami keluarkan rata-rata Rp115 ribu," tutur istri Imam memberi gambaran.

Dengan asumsi tiap kilogram alen-alen matang dan siap saji dipatok harga grosir Rp20 ribu, pendapatan dari lima kilogram adonan tepung terigu bercampur bawang, dan sari kelapa itu bisa menghasilkan uang sekitar Rp125 ribu hingga Rp130 ribu.

"Untungnya memang tidak seberapa. Namun karena permintaan banyak dan kapasitas produksi cukup stabil jadi (pendapatan) terasa lumayan," ujarnya.

Imam dan istrinya saat ini mempekkerjakan beberapa tetangga untuk membantu produksi alen-alen. Namun ia enggan menambah pekerja dan memilih mengerjakan pesanan semampunya dengan batasan produksi maksimal 50 kilogram per hari.

"Jika sebulan ini volume produksi bisa mencapai satu ton lebih. Kami tidak terlalu hafal detailnya, pokoknya sekitar itulah," ujar Imam.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017