Tuban (Antara Jatim) - PT Semen Gresik masih menunggu hasil kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) dari Kementerian ESDM terkait produksi pabrik Semen Rembang di wilayah Jawa Tengah dengan  kapasitas sebesar 8 ribu ton per hari.

"Kalau sekarang masih percobaan produksi berkisar 5 ribu-6,5 ribu ton per hari," kata Direktur Utama PT Semen Gresik Sunardi Prionomurti di Tuban, Senin.

Menurut dia, pabrik semen Rembang di Kecamatan Gunem,  memiliki kemampuan kapasitas produksi mencapai 3 juta ton per tahun atau rata-rata sekitar 8 ribu ton per hari.

Dalam tahap uji coba produksi sejak sebulan lalu, menurut dia,  pabrik Semen Rembang tidak melakukan penambangan sendiri, tetapi memperoleh bahan baku dari masyarakat yang melakukan penambangan di sekitar lokasi.

Uji coba produksi tidak bisa langsung maksimal, kata dia, juga untuk penyesuaian kemampuan mesin di pabrik semen Rembang.

"Tapi produksinya ya langsung dijual di pasaran," ucapnya.

PT Semen Gresik, lanjut dia, sebagai sebuah perusahaan milik Negara akan mematuhi hasil KLHS terkait keberadaan pabrik semen Rembang di wilayah Jawa Tengah.

"PT Semen Gresik akan tunduk dengan hasil KLHS," ucapnya menegaskan.

Yang jelas, menurut dia, PT Semen Gresik sudah mengantongi 38 izin untuk mendirikan pabrik Semen Rembang. Ia mengibarkan izin itu mengambarkan kalau naik sepeda motor sudah dilengkapi dengan berbagai kelengkapan mulai SIM, STNK, juga helm sesuai standar.  

"Target kami pabrik semen Rembang tahun ini produksinya bisa mencapai 70 persen dari kapasitas kemampuan produksi sekitar 8 ribu ton per hari," ucapnya menegaskan.

Ia menambahkan potensi bahan baku yang akan mencukupi pabrik Semen Rembang bisa bertahan berkisar 30-35 tahun. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017