Kediri (Antara Jatim) - Pabrik rokok, PT Gudang Garam, Tbk, Kediri, Jawa Timur, membagikan dividen sebanyak Rp5.002.628.800 dengan besaran yang diterima masing-masing pemegang saham Rp2.600 per saham untuk tahun buku 2016.
     
"Dividen sama dengan dividen tahun lalu yaitu Rp2.600 per lembar saham," kata Direktur PT Gudang Garam, Tbk Heru Budiman pada wartawan setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diikuti jajaran direksi serta pemegang saham di Hotel Grand Surya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
     
Ia juga mengatakan, industri rokok sejak 2016 hingga saat ini, terjadi penurunan kecil. Salah satunya karena adanya yang harus dipenuhi terlebih dahulu, misalnya adanya perbaikan.
     
Selain itu, ia juga mengatakan dalam sektor lainnya misalnya biaya hidup juga ada peningkatan, transportasi ataupun bahan pokok.
     
Namun, untuk keputusan pemerintah terkait dengan kenaikan tarif dasar listrik, ia menyebut, untuk listrik bukan komponen yang besar, melainkan cukai yang terbesar.
     
"Kenaikan listrik bukan komponen yang besar. Item yang terbesar adalah cukai yang mencapai sekitar 60-70 persen, jadi itu kenaikan yang terbesar di rokok dari cukai, dan ini berakibat pada penurunan laba bersih," katanya.
     
Walaupun dividen yang dibagikan tetap dan cukai naik, penjualan juga tetap bagus. Pada 2016, penjualan domestik hingga 72 miliar batang sementara ekspor hingga 4 miliar batang. Sementara, pada 2015, penjualan domestik 74 miliar batang dan ekspornya hingga 3 miliar batang. 
     
Dalam RUPS tersebut, hasilnya peserta rapat menerima dengan baik laporan direksi mengenai jalannya usaha perseroan selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016.
     
Peserta rapat juga menyetujui serta mengesahkan neraca dan perhitungan laba rugi perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016, yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja dan rekan.
     
Selain itu, hasil rapat juga memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya pada para anggota direksi dan anggota dewan komisaris perseroan atas tindakan dan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku berakhir pada 31 Desember 2016, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang dimaksud. 
     
Dalam kegiatan RUPS tersebut, juga memutuskan menunjuk Tohana Widjaja dari Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja dan rekan sebagai auditor perseroan untuk tahun buku 2017 atau penggantinya yang ditunjuk dewan komisaris. (*)
Video oleh: Asmaul Chusna


Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017