Bojonegoro (Antara Jatim)- Sebanyak 1.014 kelapa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sebagian merupakan tanaman tua dan lainnya rusak diserang hama kumbang kelapa atau wangwung yang mengakibatkan tanaman tidak produktif.

Kasi Tanaman Semusim Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi, di Bojonegoro, Kamis, menjelaskan, tanaman kelapa tua dan rusak yang sudah tidak produktif lagi itu akan diremajakan dengan mengganti bibit kelapa baru.

Untuk itu, dia akan mengajukan bantuan berkisar 10.000-20.000 bibit kelapa kepada Kementerian Pertanian untuk meremajakan kelapa yang tua dan rusak itu.

"Pengajuan pengajuan bantuan bibit kelapa kami sampaikan kepada Kementerian Pertanian dalam waktu dekat ini," katanya.

Namun, dia mengaku dalam pengajuan permintaan bantuan bibit kelapa itu, terlebih dulu akan melakukan pendataan ulang untuk mengetahui secara rinci tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman menghasilkan (TM).

"Data tanaman kelapa yang kami miliki akan kami perbarui sebab meragukan mengingatkan kelapa yang ada banyak yang rusak diserang hama wangwung," katanya.

Dengan demikian, menurut dia, besar kemungkinan jumlah kepala di daerahnya yang rusak diserang hama wangwung lebih banyak.

Selain itu, lanjut dia, juga akan dipersiapkan usaha pembasmian wangwung melalui berbagai cara pembasmian, agar peremajaan kelapa tidak gagal.

"Lingkungan yang penuh kotoran ternak dan jerami menjadi tempat berkembangbiaknya hama wangwung," katanya.

Sesuai data yang dimiliki, lanjut dia, luas areal tanaman kelapa di daerahnya mencapai 2.409,59 hektare dengan jumlah tanaman kelapa tua dan rusak 1.014 pohon, juga kelapa belum menghasilkan 1.274 kelapa dan sudah menghasilkan hanya 120 pohon.

Ia menambahkan, peremajaan kelapa di daerahnya itu juga sebagai usaha untuk mencukupi kebutuhan kelapa lokal, sebab kebutuhan kelapa di daerahnya, bahkan kelapa muda di daerahnya di pasok dari luar daerah, seperti Pamotan, Rembang, Jawa Tengah. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017