Tulungagung (Antara Jatim) - Jumlah pendaftar bakal calon bupati dan wakil bupati di DPC PDIP Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur hingga hari terakhir masa pendaftaran tercatat sebanyak empat orang, termasuk pasangan petahana.
    
"Pendaftaran ini masih tahap penjaringan dan masih akan diseleksi melalui mekanisme administratif dan survei dukungan internal," kata Sekretaris DPC PDIP Tulungagung Bondan Djumani di Tulungagung.
    
Empat pendaftar tersebut masing-masing adalah Ketua DPC PDIP Tulungagung Supriyono, pasangan petahana Syahri Mulyo dan Baryoto Bhirowo serta Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, Kaderisasi dan Rekruitmen Kader DPC PDIP Tulungagung Sodiq Purnomo.
    
Menurut  Djumani, Supriyono yang juga Ketua DPRD Tulungagung itu mendapatkan 19 usulan, Syahri Mulyo mendapatkan delapan usulan, dan Maryoto Birowo mendapatkan 11 usulan.
    
Nama yang disebut terakhir diusulkan jajaran kader DPC PDIP Tulungagung sebagai bakal calon wakil bupati.
    
Nama Maryoto santer digandengkan kembali dengan Syahri Mulyo yang berambisi memimpin kembali Kabupaten Tulungagung untuk periode kedua.
    
Sementara satu nama lain yang ikut penjaringan bacawabup, Sodik Purnomo tidak ada yang mengusulkan.
    
Bondan mengingatkan bahwa proses tersebut sebatas penjaringan dan tidak menjamin akan mendapatkan rekomendasi partai.
    
"Siapapun masih punya peluang untuk mendapatkan rekomendasi partai," katanya.
    
Ia mengatakan elektabilitas bakal calon bupati/wakil bupati yang terdaftar adalah hasil usulan ini akan ditindaklanjuti dengan survei internal partai maupun survei terhadap masyarakat Tulungagung secara menyeluruh.
    
Bondan melanjutkan, selain lewat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung, pendaftaran penjaringan juga bisa dilakukan lewat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur, ataupun di tingkat pusat melalui DPP.
    
"Mau daftar dimana pun, tidak akan menjamin mendapatkan rekomendasi. Karena rekomendasi akan ditentukan lewat survei dan diputuskan DPP," kata Bondan.
    
Dikonfirmasi, Sodik Purnomo mengatakan, hasil penjaringan tersebut tidak bisa dijadikan patokan. Sodik yang nama baru dalam bursa Pilkada Tulungagung mengaku tetap percaya diri.
    
"Kalau yang main merasa kuat, saya juga kuat," katanya.
    
Sodik mengaku mewakili keompok muda PDI Perjuangan. Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA-GMNI) Tulungagung ini yakin, dirinya bisa memberikan warna, sehingga pencalonannya bukan sekedar formalitas, namun untuk bersaing mendapatkan rekomendasi DPP.
    
"Selama ini kaum muda dianggap hanya 'rewang', membantu yang tua. Padahal yang muda juga punya kemampuan. Punya hak dan peluang yang sama untuk diusung," kata Sodik. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017