Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai jalan raya Padangan-Ngawi, yang rawan menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Jalan raya Padangan (Bojonegoro)-Ngawi, rawan kecelakaan Dan macet karena kemungkinan akan banyak truk terjebak, menjelang Hari Raya Idul Fitri," kata Kasat Lantas Polres Bojonegoro AKP Prianggo, di Bojonegoro usai rapat angkutan Lebaran di  Bojonegoro, Senin.

Menurut dia, di jalur jalan raya Padangan-Ngawi, akan banyak dilalui kendaraan truk, sehingga harus diantisipasi sejak dini untuk mengurangi kemacetan dengan mencarikan jalur alternatif.

"Kami akan melakukan survei jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan di jalan raya Padangan-Ngawi," ucapnya menambahkan.

Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro, sebelumnya menjelaskan polres juga merekomendasi membuat jalur alternatif di jalur jalan raya yang rawan macet di Kecamatan Baureno, Sumberrejo, Balen dan Padangan.

Selain itu, lanjut dia, dalam rapat yang dihadiri berbagai pihak terkait, kerawanan lainnya yaitu di lokasi penyeberangan perahu tambang Bengawan Solo, sehingga harus disiagakan Tim SAR.

"Kerawanan lainnya termasuk halal bihalal yang dilaksanakan perguruan pencak silat. Disarankan pelaksanaan halal bihalal pada pagi atau siang hari," ujarnya.

Ia juga mengatakan kerawanan yang berpotensi terjadi selama perayaan Hari Raya Idul Fitri yaitu  curat, curas, curanmor, dan kecelakaan di perlintasan KA.

"Rekomenasi polisi agar meningkatkan kegiatan siskamling guna menciptakan sistem kamtibmas untuk menciptakan suasana aman dan kondusif." katanya menjelaskan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro Iskandar memperkirakan akan terjadi peningkatan  angkutan Lebaran 2017 sebesar 5 persen, baik masuk maupun keluar di Terminal Rajekwesi dan Stasiun Besar kereta api (KA) Kota.

Untuk motor darat angkutan jalan mulai 15 Juni sampai dengan 11 Juli dengan prediksi puncak angkutan darat dan KA sama yaitu H-2 dan arus balik H+5.

Ia mememperkirakan jumlah penumpang masuk, baik di Terminal Rajekwesi dan Stasiun KA sebanyak 117.644 orang  dan keluar 113.744 orang.

"Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun lalu untuk penumpang masuk 112.042 orang, dan keluar 108.328 orang," ucapnya.  

Menurut dia, mobil barang yang digunakan mengangkut barang galian/barang tambang berlaku di seluruh jalan arteri di Pulau Jawa mulai tujuh hari sebelum hari Raya Idul Fitri mulai tanggal 18 Juni (H-7) pukul 00.00 WIB sampai dengan tujuh hari setelah hari Raya Idul Fitri 3 Juli H+7.

"Pelaksanaan angkutan lebaran dimulai H-7 sampai H+7," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro Iskandar,  pada kesempatan itu.

Hadir dalam rapat koordinasi angkutan lebaran, antara lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro Soehadi Moelyono, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sunhadi, juga camat di sepanjang jalur jalan raya yang dilalui arus mudik dan balik. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017