Surabaya (Antara Jatim) - Legislator menyoroti adanya pendangkalan saluran air di sejumlah titik di Kota Surabaya khususnya di kawasan yang selama ini menjadi langganan banjir.
     
Wakil Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Buchori Imron, di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya meminta Pemkot Surabaya melakukan normalisasi saluran di antaranya dengan cara melakukan pengerukan.

"Saat ini sudah memasuki musim kemarau sehingga pekerjaan pengerukan lebih mudah dilakukan," katanya.

Menurut dia, saluran air yang kondisinya dinilai kelewat parah adalah Sungai Kalianak. Sebab, di saluran ini tidak hanya terjadi pendangkalan dan penuh sampah, tapi juga banyak berdiri bangunan liar.

"Sungai Kalianak sangat dangkal dan sisi saluran dijadikan tempat tinggal warga. Akibatnya badan sungai menjadi semakin sempit dan hal itu akan mengurangi daya tampung sungai saat terjadi hujan," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya segera melakukan normalisasi Kalianak agar aliran airnya kembali menjadi lancar.

Normalisasi di sungai ini, sebutnya, harus dilakukan dengan cara membongkar bangunan liar yang berdiri di badan sungai serta mengeruk sedimentasi. "Harus segera dilakukan normalisasi sungai dengan melakukan pengerukan lumpur yang ada di Kalianak," katanya.

Tidak hanya saluran besar, legislator juga minta pemkot memperhatikan saluran air di gang-gang. Sebab, saluran air di kawasan perkampungan di Kota Surabaya jarang dikeruk sehingga berpotensi mengakibatkan banjir pada saat hujan deras.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pihaknya fokus melakukan penanggulangan banjir dengan membangun 30 embung atau tempat penampungan air di sejumlah wilayah di Surabaya.

"Hasilnya ada penurunan luasan banjir 50 persen dan lama genangan turun lebih dari 40 persen dibandingkan 2010." katanya. 

Selain itu, lanjut dia, pihaknya meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Pematusan untuk mengoptimalkan pengerukan terhadap saluran air yang dangkal dengan cara menggerakkan Satgas Pematusan. (*)


Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017