Surabaya (Antara Jatim) - Legislator meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengawasi gudang guna mengantisipasi praktik penimbunan sembilan bahan pokok (sembako) selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
     
Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Ahmad Zakaria, di Surabaya, Minggu, mengaatakan pengawasan gudang sembako perlu dilakukan untuk mengatasi kemungkinan adanya praktik penimbunan sembako.

"Ini juga untuk memastikan agar supplay atau penawaran sembako ke pasar lancar," katanya.

Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga perlu mengoptimalkan kegiatan pasar murah di sejumlah kawasan di Kota Surabaya untuk menstabilkan harga sembako di pasaran. 

Zakaria mengaku prihatin kebutuhan pokok sepertu gula dan minyak goreng yang dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) sudah mulai langka dipasar modern. 

Menurut dia, pihaknya menemukan di sejumlah pasar modern yang memasang spanduk sosialisasi harga kebutuhan pokok sesuai HET, namun faktanya gula dan minyak goreng yang tersedia kelas premium yang harganya lebih mahal dari HET.

"Padahal itu adalah instrument pengendali harga akibatnya toko kelontong menjual gula dan minyak goreng juga lebih mahal dari HET," katanya.

Ia menduga ada permainan dibalik mulai langkanya kebutuhan pokok berlabel HET. Seharusnya, lanjut dia, pengendalian harga dengan HET berlaku sampai September, tapi baru memasuki bulan Mei 2017 sejumlah harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik.

"Kami mendesak agar Dinas Perdagangan Provinsi Jatim dan Kota Surabaya ikut terus menstabilkan harga," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017