Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyelidiki dugaan kasus pembunuhan di perumahan mewah Jalan Kupang Indah XVII/ 25 Surabaya, Jawa Timur.
     
"Korban bernama Busani, 48 tahun, ditemukan meninggal dalam kondisi penuh luka tusukan di tubuhnya," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Shinto Silitonga kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
     
Perempuan asal Kombongan, Jember, Jawa Timur, ini bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah mewah itu. 
     
Menurut Shinto, jasad korban ditemukan oleh petugas sekuriti di rumah mewah itu pada Kamis (1/6) malam dalam kondisi yang sudah membusuk.
     
Di rumah itu korban tinggal seorang diri karena pemilik rumah, Elsye Agustiana, di Perumahan Wisata Bukit Mas Surabaya.
     
Polisi menduga korban sudah meninggal sekitar tiga atau empat hari yang lalu.
     
"Persoalannya di rumah Jalan Kupang Indah XVII/ 25 ini tidak dilengkapi dengan kamera Closed Circuit Television (CCTV). Sehingga kami harus bekerja ekstra untuk mengungkap pelakunya," ujar Shinto.
     
Polisi menemukan ceceran darah dari dapur sampai depan kamar tempat jenazah korban pertama kali ditemukan.
     
"Tedapat sebanyak 30 tusukan senjata tajam di sekujur tubuh korban. Di antaranya di bagian kepala, leher, lengan, dan telapak tangan korban. Luka tersebut berbagai ukuran, ada yang dalam dan ada yang lebar," kata Shinto, menjelaskan.
     
Informasi sementara yang digali polisi dari pemilik rumah mengatakan ponsel dan perhiasan milik korban hilang.
     
"Majikannya mengatakan pernah memberi ponsel untuk berkomunikasi dengan korban serta juga pernah memberi sejumlah perhiasan dan saat ini dilaporkan hilang," ujarnya.
     
Polisi menemukan barang bukti gagang dan benda tajam berupa sabit di tempat yang terpisah di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Menurut Shinto, gagangnya ditemukan di dapur, sedangkan sabitnya ditemukan tidak jauh dari TKP ditemukannya jasad korban.
     
Shinto mengatakan masih menyelidiki motif dugaan pembunahan ini. "Kalau melihat dari banyaknya tusukan di tubuh korban, bisa jadi bermotif dendam. Tapi bisa juga bermotif pencurian dengan kekerasan," ujarnya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017