Banyuwangi (Antara Jatim) - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus menambah fasilitas pariwisata, yakni hotel berbintang empat yang akan beroperasi dalam waktu dekat.
Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Sabtu mengatakan hotel baru itu adalah EL Royale Hotel dari jaringan EL Group yang mulai uji coba buka pada Rabu (24/5). Hotel terseburt berlokasi di Jalan Raya Banyuwangi-Jember Km7, tepatnya di Kecamatan Kabat.
"Banyuwangi makin diminati para pelancong, termasuk untuk kebutuhan beragam ajang MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Fasilitas-fasilitas penunjang pun terus bertambah," katanya.
Ia menjelaskan bahwa setiap tahun kunjungan wisata di Banyuwangi terus meningkat. Wisatawan yang hadir tidak hanya untuk berwisata, namun ada juga acara studi banding pemerintahan hingga menggelar seminar yang kini sudah mulai ramai.
"Ini yang mengungkit jumlah hotel. Beberapa hotel lain juga sedang proses pembangunan," kata Anas dalam keterangan tertulisnya.
Selama tahun 2016, kata dia, terdapat lebih dari 24.000 orang mengunjungi Banyuwangi dari berbagai instansi pemerintahan seluruh Indonesia untuk studi banding. Tahun ini, hingga Maret 2017, sudah lebih dari 100 instansi pemerintahan dan swasta yang berkunjung ke Kota Gandrung itu.
Menurut Anas, satu instansi rata-rata membawa 80 rombongan. Umumnya, mereka ke Banyuwangi untuk mempelajari sejumlah inovasi, terutama penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di mana Banyuwangi menjadi kabupaten pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendapat nilai A atau tertinggi.
"Itu belum termasuk wisatawan yang memang ingin berlibur di Banyuwangi, yang mencapai lebih dari 75.000 wisatawan mancanegara pada tahun lalu. Belum wisatawan domestik yang jumlahnya jauh lebih banyak," ujar Anas.
Menurut Anas, keberadaan hotel baru ini juga bisa memberikan alternatif lebih bagi para wisatawan. Mengingat beragamnya wisatawan yang hadir di Banyuwangi, mulai dari ala "backpacker", komunitas, hingga wisatawan keluarga.
"Di Banyuwangi kami juga gencar mengembangkan homestay. Hotel ini akan memberikan pilihan banyak bagi wisatawan. Ada homestay, hotel biasa, bintang tiga, sekarang ada bintang empat," katanya.
Anas mengaku cukup puas dengan gaya arsitek El Royale karena banyak mengadopsi kekhasan lokal Banyuwangi. Mulai dari lobi hotel yang seperti bangunan Pendopo Banyuwangi, lantai keramik dan lampu tempel motif batik Banyuwangi Gajah Uling, penamaan ruangan menggunakan potensi lokal, hingga lukisan kamar yang mengambil objek lokasi-lokasi di Banyuwangi.
"Gapura depan juga adopsi gaya Majapahit, mewakili budaya wilayah Selatan Banyuwangi yang konon ada turunan prajurit Majapahit," kata Anas.
Sementara itu, General Manager EL Royale Hotel Iwan Sumantri mengatakan pihaknya tertarik untuk berinvestasi di Banyuwangi karena pertumbuhan ekonomi wilayah itu yang pesat.
Iwan mengatakan, mulai 24 Mei lalu pihaknya menjalani trial open di Banyuwangi. Soft opening akan dilakukan 21 Juli. Adapun Grand Opening akan digelar pada Agustus 2017. "Selama masa trial, kami siapkan 52 kamar, dan restoran," kata Iwan.
Fasilitas yang terdapat dalam hotel ini ballroom dengan daya tampung 1.000 orang, enam meeting room, gym, dan 152 kamar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Sabtu mengatakan hotel baru itu adalah EL Royale Hotel dari jaringan EL Group yang mulai uji coba buka pada Rabu (24/5). Hotel terseburt berlokasi di Jalan Raya Banyuwangi-Jember Km7, tepatnya di Kecamatan Kabat.
"Banyuwangi makin diminati para pelancong, termasuk untuk kebutuhan beragam ajang MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Fasilitas-fasilitas penunjang pun terus bertambah," katanya.
Ia menjelaskan bahwa setiap tahun kunjungan wisata di Banyuwangi terus meningkat. Wisatawan yang hadir tidak hanya untuk berwisata, namun ada juga acara studi banding pemerintahan hingga menggelar seminar yang kini sudah mulai ramai.
"Ini yang mengungkit jumlah hotel. Beberapa hotel lain juga sedang proses pembangunan," kata Anas dalam keterangan tertulisnya.
Selama tahun 2016, kata dia, terdapat lebih dari 24.000 orang mengunjungi Banyuwangi dari berbagai instansi pemerintahan seluruh Indonesia untuk studi banding. Tahun ini, hingga Maret 2017, sudah lebih dari 100 instansi pemerintahan dan swasta yang berkunjung ke Kota Gandrung itu.
Menurut Anas, satu instansi rata-rata membawa 80 rombongan. Umumnya, mereka ke Banyuwangi untuk mempelajari sejumlah inovasi, terutama penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di mana Banyuwangi menjadi kabupaten pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendapat nilai A atau tertinggi.
"Itu belum termasuk wisatawan yang memang ingin berlibur di Banyuwangi, yang mencapai lebih dari 75.000 wisatawan mancanegara pada tahun lalu. Belum wisatawan domestik yang jumlahnya jauh lebih banyak," ujar Anas.
Menurut Anas, keberadaan hotel baru ini juga bisa memberikan alternatif lebih bagi para wisatawan. Mengingat beragamnya wisatawan yang hadir di Banyuwangi, mulai dari ala "backpacker", komunitas, hingga wisatawan keluarga.
"Di Banyuwangi kami juga gencar mengembangkan homestay. Hotel ini akan memberikan pilihan banyak bagi wisatawan. Ada homestay, hotel biasa, bintang tiga, sekarang ada bintang empat," katanya.
Anas mengaku cukup puas dengan gaya arsitek El Royale karena banyak mengadopsi kekhasan lokal Banyuwangi. Mulai dari lobi hotel yang seperti bangunan Pendopo Banyuwangi, lantai keramik dan lampu tempel motif batik Banyuwangi Gajah Uling, penamaan ruangan menggunakan potensi lokal, hingga lukisan kamar yang mengambil objek lokasi-lokasi di Banyuwangi.
"Gapura depan juga adopsi gaya Majapahit, mewakili budaya wilayah Selatan Banyuwangi yang konon ada turunan prajurit Majapahit," kata Anas.
Sementara itu, General Manager EL Royale Hotel Iwan Sumantri mengatakan pihaknya tertarik untuk berinvestasi di Banyuwangi karena pertumbuhan ekonomi wilayah itu yang pesat.
Iwan mengatakan, mulai 24 Mei lalu pihaknya menjalani trial open di Banyuwangi. Soft opening akan dilakukan 21 Juli. Adapun Grand Opening akan digelar pada Agustus 2017. "Selama masa trial, kami siapkan 52 kamar, dan restoran," kata Iwan.
Fasilitas yang terdapat dalam hotel ini ballroom dengan daya tampung 1.000 orang, enam meeting room, gym, dan 152 kamar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017