Jember (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur mencairkan insentif guru ngaji secara bertahap dengan total penerima berjumlah 13.393 orang atau senilai Rp16 miliar dengan masing-masing guru ngaji mendapatkan Rp1,2 juta selama setahun.

Bupati Jember Faida, Rabu, mengatakan guru ngaji adalah ujung tombak yang memegang peranan penting dan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk watak serta menentukan keberhasilan pendidikan secara umum. 

"Untuk itu, kehadiran guru ngaji tidak bisa tergantikan oleh unsur lain, terlebih guru ngaji yang secara ikhlas berjuang lahir dan batin. Profesi guru ngaji tidak kalah pentingnya dalam membangun bangsa," kata Faida dalam kegiatan istighasah dan penyerahan honor guru ngaji di Pondok Pesantren Al Qodiri Jember.

Pemkab Jember mencairkan insentif guru ngaji yang berada di Kecamatan Sumbersari, Kaliwates, Patrang, Sukorambi, Ajung, dan Panti sebanyak 2.305 orang terlebih dahulu, selanjutnya pencairan juga akan dilakukan di beberapa kecamatan lainnya.

"Guru ngaji merupakan peletak dasar dari akhlak seseorang yang akan menentukan sikap dalam kehidupan bermasyarakat, namun sejauh ini keberadaan guru ngaji belum didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, termasuk kesejahteraan, sehingga pemkab berupaya mendukung keberadaan guru ngaji ke depan," tuturnya.

Faida mengatakan insentif guru ngaji bukanlah masuk anggaran bantuan sosial (bansos) atau hibah karena jika tetap menggunakan bansos atau hibah, maka dalam regulasi terbaru harus memenuhi syarat berupa pengajuan proposal, dan syaratnya tidak menerima berulang–ulang.

"Insentif guru ngaji akan diberikan secara berkesinambungan setiap tahun, sehingga anggaran insentif guru ngaji itu dimasukkan dalam program Bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat di Dinas Pendidikan Jember," katanya.

Ia mengatakan pencairan anggaran insentif guru ngaji sebagai realisasi program 22 janji kerja Bupati dan Wakil Bupati dengan nilai tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya yang sekaligus sebagai upaya Pemkab Jember untuk memuliakan guru ngaji dan mengangkat derajat guru ngaji.

Pemkab Jember menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI), sehingga semua guru ngaji mendapatkan buku rekening dan ATM tanpa dipungut biaya sepeserpun, bahkan saat pencairan tanpa ada potongan dari pihak perbankan.

Wakil pimpinan Cabang BRI Jember Setyo Adi mengatakan pihak BRI menyambut baik tawaran Bupati Faida untuk membuat rekening guru ngaji, sehingga dengan waktu yang terbatas, BRI mengerahkan 12 unit kerja dan 1 Cabang untuk memproses seluruh rekening guru ngaji berjumlah 13.393 orang.

"Tidak ada biaya administrasi dalam pembuatan buku tabungan BRI bagi guru ngaji dan tidak ada potongan dari perbankan, baik administrasi maupun transaksi perbankan, namun para guru ngaji tetap diwajibkan membayar pajak," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017