Kediri (Antara Jatim) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa Nabil Harun menginginkan agar pencak silat yang merupakan warisan budaya Indonesia bisa terus mendunia.
     
"Kami ingin pencak silat, sebagai warisan budaya Indonesia lebih dikenal. Kami sempat diundang pemerintah Tiongkok dan bicarakan pertukaran pelatih, jika tidak ada halangan tahun ini akan ada dari Tiongkok ke Indonesia dan sebaliknya," katanya saat di Kediri, Jawa Timur, Selasa.
     
Nabil mengaku sengaja datang ke Kediri. Ia silaturahmi ke beberapa pengasuh pondok pesantren, misalnya di PP Lirboyo, Kediri, PP Ploso, Kabupaten Kediri, serta sejumlah pondok pesantren lain di Jatim.
     
Ia mengatakan, komunikasi awal memang sudah dilakukan dengan Tiongkok. Sejumlah negara lain juga akan melakukan pertukaran pelatih, misalnya Mesir serta Aljazair.
     
Nabil menambahkan, pagar nusa merupakan salah satu pencak silat dari organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) juga banyak memberikan kontribusi baik di ajang nasional hingga internasional.
     
Atlet pagar nusa menjadi pemenang dalam ajang kejuaraan nasional Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) 2016. Selain itu, beberapa atlet pagar nusa juga sering dikirimkan dalam kegiatan serupa di luar negeri.
     
Harun mengakui, pengkaderan terus akan dilakukan demi regenerasi. Saat ini, jumlah anggota pagar nusa sekitar 3 juta, dari berbagai usia, bahkan yang terkecil ada yang masih taman kanak-kanak.
     
"Latihan bisa di sekolah, pesantren dan beberapa pusdiklat (Pusat pendidikan dan pelatihan). Kami berharap, ke depan Pagar Nusa bisa lebih maju dan bisa ke Internasional," katanya berharap.
     
Ia pun menegaskan, atlet pagar nusa juga siap menjaga keamanan negara, dengan menjaga keutuhan negara dari berbagai pihak yang tidak sejalan dengan Pancasila dan NKRI. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017