Madiun (Antara Jatim) - Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Madun, Jawa Timur, mengklaim harga sembako atau kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di wilayah setempat terpantau stabil menjelang memasuki bulan suci Ramadhan Tahun 2017.
"Sejauh ini harga bahan pokok di pasar tradisional, seperti Pasar Besar, Pasar Sri Jaya, Pasar Sleko, dan lainnya masih tergolong stabil," ujar Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Kota Madiun Harum Kusumawati, di sela kegiatan pengawasan makanan dan minuman olahan menjelang bulan Ramadhan 2017 di Madiun, Selasa.
Pihaknya mengakui ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga. Meski demikian, kenaikan tersebut terbilang belum tinggi dan pasokannya relatif lancar.
Ia menjelaskan, kegiatan pengawasan tersebut bertujuan untuk memantau harga bahan pokok yang ada di pasar tradisional Kota Madiun.
"Selain itu, juga untuk memantau kelayakan pangan yang dijual di pasar tradisional sekaligus harga menjelang ramadhan tahun ini," kata dia.
Berdasarkan pantauan, beberapa komoditas yang naik harganya secara signifikan di antaranya, beras dan bawang putih. Seperti beras jenis IR 64 naik dari kisaran Rp8.000 hingga Rp8.500 per kilogram menjadi Rp8.800 hingga Rp9.000 per kilogram.
Sedangkan harga bawang putih jenis biasa yang biasanya di kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram menjadi Rp46.000 per kilogram. Bawang putih jenis kating mencapai hampir Rp60.000 per kilogram.
Pihaknya menambahkan, pantauan tersebut semata-mata untuk mengantisipasi lonjakan harga. Dia mengimbau agar warga tidak belanja berlebihan menjelang ramadhan.
"Belanja yang berlebihan itu yang bisa memicu kenaikan harga, sebab permintaan barang cenderung naik," kata dia.
Harum mengatakan, kegiatan pengawasan makanan dan minuman olahan menjelang bulan Ramadhan 2017 tersebut berlangsung selama empat dari mulai tanggal 22-24 Mei dan tanggal 26 Mei 2017.
Kegiatan yang melibatkan, Dinas Perdagangan, Dias Kesehatan, Kominfo, dan Satpol PP Kota Madiun, Polres Madiun Kota, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri tersebut menyasar sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Besar, Pasar Kojo, Pasar Sri Jaya, Pasar Sleko, dan Pasar Kawak.
Selain itu, kegiatan pengawasan makanan dan minuman tersebut juga menyasar sejumlah toko modern yang ada di kota setempat.
Pengawasan tersebut juga untuk mengantisipasi ulah oknum baik distributor, pedagang, tengkulak, atau siapapun yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan pribadi di tengah tingginya permintaan makanan dan minuman olahan jelang Ramadhan dan Lebaran 2017. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017