Bojonegoro (Antara Jatim)- Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan pendistribusian air Waduk Pacal untuk mengairi tanaman padi di sejumlah kecamatan terganggu ratusan pompa air yang mengambil air dari saluran utama untuk mengairi tanaman padi.

"Pendistribusian air Waduk Pacal menjadi terganggu, karena adanya pompa air liar yang mengambil air secara langsung dari jaringan irigasi," kata Kasi Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Setiyono, di Bojonegoro. Senin.

Ia menyebutkan ratusan pompa air liar yang mengambil air distribusi Waduk Pacal terbanyak lokasinya di sepanjang irigasi utama di Kecamatan Sukosewu.

Dampaknya, lanjut dia, pengambilan air di sepanjang daerah irigasi di Kecamatan Sukosewu itu, untuk pendistribusian air Waduk Pacal  ke areal tanaman padi di bawahnya tidak memperoleh air, karena habis disedot pompa air di daerah atasnya juga untuk mengairi tanaman padi.

"Dinas Pengairan tidak bisa melarang, karena masalah perut," ucapnya.

Ia memperkirakan kehilangan air yang disedot melalui ratusan pompa air di sepanjang daerah irigasinya bisa mencapai 1,5 meter kubik per detik, sehingga pengeluaran air sebesar 5 meter kubik per detik, tidak sampai di areal tanaman padi sasaran.

Padahal, menurut dia,  tanaman padi sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu itu, tidak masuk dalam jaringan irigasi waduk Pacal.

Sedangkan tanaman padi di jaraingan irigasi Waduk Pacal yang membutuhkan air di sejumlah kecamatan di Pacal kiri luasnya 1.958 hektare dengan usia berkisar 25-45 hari dan Pacal kanan sekitar 5.000 hektare dengan usia 30-45 hari.

"Itu dari Perangkat Desa Prambatan, Kecamatan Balen, dengan Babinsa datang ke dinas pengairan memprotes karena warganya tidak kebagian air pasokan Waduk Pacal," ucapnya.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, katanya, mulai mengeluarkan air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, sebesar 5 mete kubik, sejak 16 Mei.

Sesuai perhitungan, lanjut dia, pengeluaran air waduk untuk memenuhi permintaan petani yang tanaman padinya membutuhkan air sampai 29 Mei.

"Masih akan kami koordinasikan dengan UPT Bengawan Solo, kemungkinan pengeluaran air diperpanjang agar tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya bisa memperoleh air," katanya menegaskan.

Sesuai data dari UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, bahwa ketinggian air Waduk Pacal terus berkurang hingga mencapai 112,8 meter dengan tampungan air efektif sekitar 15 juta meter kubik. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017