Lamongan, (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, meluncurkan aplikasi penjualan sapi dalam jaringan (daring/online) dengan nama "Si Sapi", tujuannya agar peternak dan pembeli dapat bertransaksi tanpa perantara.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemkab Lamongan Sukriyah dalam keterangan persnya di Lamongan, Senin mengatakan aplikasi Si Sapi merupakan yang pertama di Indonesia, dan tujuannya mendekatkan peternak dengan pembeli dengan mengefektifkan rantai distribusi jual beli, sehingga keduanya diuntungkan.

"Tujuan besarnya, agar peternak dan pembeli dapat bertransaksi tanpa perantara. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi peternak," katanya.

Ia mengatakan, Si Sapi menyediakan lapak bagi bertemunya peternak dan pembeli sapi lewat daring yang diharapkan digunakan untuk meningkatkan populasi sapi yang ada.

Aplikasi ini, kata dia, juga sebagai upaya untuk meningkatkan populasi dengan pelaksanaan inseminasi buatan serta pemeriksaan kebuntingan dan gangguan reproduksi.

"Peluncuran aplikasi Si Sapi sekaligus mencanangkan Upaya Khusus Sapi Indukan wajib Bunting (UPSUS SIWAB) dan Asuransi Usaha Ternak sapi (AUTS), sebab per 1 April 2017, pemeriksaan kebuntingan dan gangguan reproduksi di Lamongan tidak akan dikenakan biaya alias gratis," katanya.

Bupati Lamongan, Fadeli dalam kesempatan itu sempat mencoba fitur jual beli, dan langsung mendapatkan kontak peternak sapi, kemudian melakukan transaksi pembelian.

"Si Sapi ini bisa membuat efektif rantai distribusi jual beli sapi di Lamongan. Karena saya minta disosialisasikan benar-benar. Karena menyangkut kebiasaan yang sudah lama dilakukan," katanya.

Sebelumnya, Fadeli dalam programnya ingin meningkatkan populasi sapi dari saat ini 104 ekor menjadi 200 ribu ekor.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017