Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mempermudah pengurusan administrasi calon tenaga kerja Indonesia dengan tujuan Malaysia untuk meminimalkan angka TKI ilegal ke negeri Jiran tersebut.
    
"Pengurusannya kami sederhanakan semudah mungkin dan biayanyapun sangat murah, sekitar Rp6 jutaan," kata Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tulungagung Sunarto di Tulungagung, Senin.
    
Jika ditambah premi asuransi, pengurusan paspor, visa kerja hingga biaya keberangkatannya termasuk kontrak kerja dengan pengguna jasa TKI di Malaysia, lanjut dia, maka total biaya yang harus dikeluarkan setiap calon TKI rata-rata berkisar Rp6,5 juta.
    
Jumlah itu menurut Sunarto tidak jauh  beda dengan biaya saat calon TKI berangkat secara ilegal menggunakan jasa oknum tertentu, melalui jalur darat di Kalimantan maupun jalur penyeberangan perahu antarpulau, dari Sumatera ke Serawak, Malaysia.
    
"Bedanya hanya durasi waktu. Saat calon TKI memilih cara ilegal mereka bisa berangkat sewaktu-waktu, sementara jika melalui prosedur resmi setidaknya waktu tunggu antara satu hingga tiga bulan," ujarnya.
    
Sunarto mengingatkan calon TKI, agar menempuh jalur legal meski membutuhkan waktu yang lebih lama.
    
Konsekuensinya, saat terjadi kecelakaan kerja TKI ilegal tidak bisa mendapat hak asuransi. Disnaker juga tidak bisa membantu memperjuangkan hak santunan lantaran prosedur keberangkatan yang melanggar aturan perundangan yang berlaku, baik di negara asal Indonesia maupun saat di negara tujuan Malaysia.
    
"Beda halnya jika TKI berangkat secara legal. Seluruh hak termasuk asuransi bisa diterima dan diberikan kepada pihak keluarga yang menjadi ahliwarisnya," kata dia.
     
Data di Disnaker Kabupaten Tulungagung, TKI terbanyak dengan negara tujuan Taiwan. Tahun 2015 TKI ke Taiwan mencapai 1.846 orang, disusul Brunei Darusalam sebanyak 579 orang dan Hongkong 547 orang.  Total ada 3211 orang TKI.
 
Baru kemudian Malaysia 163 orang dan Singapura 82 orang. Tahun 2016 Taiwan melonjak dengan 2240 orang TKI.

Disusul Hongkong dengan 543 orang, Brunei Darusalam 396 orang, disusul Malaysia dengan 124 orang dan Singapura 94 orang.

Tahun 2016 ada tambahan negara tujuan Selandia Baru sebanyak 65 orang TKI.

Sedangkan Aljazair ada satu orang TKI. Sehingga total ada 3463 orang TKI.

Sementara hingga April 2017, Taiwan sebanyak 498 orang TKI, Hongkong 308 orang, Brunei Darusalam 132 orang, Malaysia 87 orang dan Singapura 17 orang. Sehingga hingga catur wulan pertama tahun ini ada 1042 TKI.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017