){kind=link}
Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Bojonegoro, Jawa Timur mulai memasarkan beras zakat fitrah dengan berat tidak hanya 2,5 kilogram, namun juga 3 kilogram per paket dengan alasan untuk memenuhi permintaan pasar menjelang Puasa Ramadhan.
"Konsumen dari lembaga sekolahan memesan beras zakat paketnya 3 kilogram, karena ada imbauan untuk beras zakat fitrah tidak 2,5 kilogram, tetapi 3 kilogram," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis, Jumat.
Menurut dia, lembaga pendidikan terutama yang berbasis Agama seperti Mts, dan MA, memperoleh imbauan dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk beras zakat fitrah yang akan dibagikan siswa beratnya 3 kilogram.
"Ya, mungkin untuk amannya," ucapnya.
Ia mengaku sudah mempersiapkan beras zakat fitrah sekitar 8 ton dalam bentuk paket dengan kualitas beras medium 2,5 kilogram per paket dan 3 kilogram per paket sejak sepekan lalu.
Harga beras paket 2,5 kilogram ada dua jenis yaitu seharga Rp23.500 per kilogram dan Rp27.000 per kilogram dan 3 kilogram Rp27.000 per paket.
"Meskipun belum masuk puasa, tetapi persediaan beras zakat fitrah paket saya sudah laku 1 ton lebih," katanya.
Ia optimistis beras paket untuk zakat fitrah akan laku, karena omzet penjualan beras zakat fitrah pada Hari Raya Idul Fitri tahun lalu bisa terjual lebih dari 15 ton.
Hal senada disampaikan pedagang beras lainnya di Bojonegoro Waris dan Indah, yang mengaku juga sudah mulai mempersiapkan beras paket untuk zakat fitrah.
Hanya saja, menurut dia, stok beras paket untuk zakat fitrah tidak banyak masing-masing hanya sekitar 1 kuintal dengan harga Rp24.000 per kilogram per paket 2,5 kilogram.
"Tapi kalau ada pemesan beras zakat fitrah tetap kita layani," ucapnya.
Yang jelas, menurut Kharis dan Sakip, konsumen lebih senang membeli beras zakat fitrah dalam bentuk paket karena lebih praktis. Selain itu konsumen lebih senang membeli beras zakat fitrah paket, karena ada ketakutan kalau semakin mendekati Hari Raya Idul Fitri harga beras naik.
"Penjualan beras zakat fitrah berupa paket sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir," ucap Kharis. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Konsumen dari lembaga sekolahan memesan beras zakat paketnya 3 kilogram, karena ada imbauan untuk beras zakat fitrah tidak 2,5 kilogram, tetapi 3 kilogram," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis, Jumat.
Menurut dia, lembaga pendidikan terutama yang berbasis Agama seperti Mts, dan MA, memperoleh imbauan dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk beras zakat fitrah yang akan dibagikan siswa beratnya 3 kilogram.
"Ya, mungkin untuk amannya," ucapnya.
Ia mengaku sudah mempersiapkan beras zakat fitrah sekitar 8 ton dalam bentuk paket dengan kualitas beras medium 2,5 kilogram per paket dan 3 kilogram per paket sejak sepekan lalu.
Harga beras paket 2,5 kilogram ada dua jenis yaitu seharga Rp23.500 per kilogram dan Rp27.000 per kilogram dan 3 kilogram Rp27.000 per paket.
"Meskipun belum masuk puasa, tetapi persediaan beras zakat fitrah paket saya sudah laku 1 ton lebih," katanya.
Ia optimistis beras paket untuk zakat fitrah akan laku, karena omzet penjualan beras zakat fitrah pada Hari Raya Idul Fitri tahun lalu bisa terjual lebih dari 15 ton.
Hal senada disampaikan pedagang beras lainnya di Bojonegoro Waris dan Indah, yang mengaku juga sudah mulai mempersiapkan beras paket untuk zakat fitrah.
Hanya saja, menurut dia, stok beras paket untuk zakat fitrah tidak banyak masing-masing hanya sekitar 1 kuintal dengan harga Rp24.000 per kilogram per paket 2,5 kilogram.
"Tapi kalau ada pemesan beras zakat fitrah tetap kita layani," ucapnya.
Yang jelas, menurut Kharis dan Sakip, konsumen lebih senang membeli beras zakat fitrah dalam bentuk paket karena lebih praktis. Selain itu konsumen lebih senang membeli beras zakat fitrah paket, karena ada ketakutan kalau semakin mendekati Hari Raya Idul Fitri harga beras naik.
"Penjualan beras zakat fitrah berupa paket sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir," ucap Kharis. (*)
Video Oleh: Slamet Agus Sudarmojo
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017