Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengimbau para pengusaha turut aktif melaporkan timbulan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dikeluarkan pabriknya.

"Para pelaku usaha harus aktif dan tidak membiarkannya begitu saja. Segera koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk menindaklanjutinya," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan di kantornya di Surabaya, Rabu.

Pihaknya mengaku juga akan semakin intensif berkomunikasi, termasuk melakukan pendataan, agar jangan sampai timbulan limbah B3 dari suatu industri di Jatim berakibat buruk, terutama bagi masyarakat.

Bahkan, kata dia, jika ditemukan ada pengusaha yang pabriknya tanpa izin dan prosedur untuk pengolahan limbah maka akan ditindak tegas.

"Kami akan komunikasi intensif dengan pengusaha-pengusaha agar melaporkan timbulan B3 dari pabrik mereka. Beberapa waktu lalu atas koordinasi Polda Jatim juga sempat menggerebek sebuah pabrik pengolah B3 tanpa izin," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan akhir identifikasi potensi limbah B3 dari Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Jatim menunjukkan limbah B3 mencapai 170 juta ton per tahun
.
Menurut dia, dari data SLHD diketahui jika total perusahaan di Jatim saat ini mencapai 811.273 unit, yang rinciannya 1.136 unit merupakan perusahaan besar, 19.146 perusahaan menengah, dan 790.991 perusahaan kecil.

"Dari 811.273 unit perusahaan, baru 100 perusahaan saja yang telah mendaftarkan atau memverifikasi limbah B3-nya," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Dari data SLHD, lanjut dia, juga menunjukkan jika dari 170 juta ton limbah B3 tersebut, limbah dari kabupaten Probolinggo khususnya dari PLTU Paiton memberikan sumbangan terbesar karena mencapai 153 juta ton per tahun.

Kemudian, disusul limbah dari Kota Surabaya sebesar 11 juta ton dan Gresik sebesar 3,3 juta ton.

"Artinya, untuk menghitung jumlah limbah B3 tidak bisa dengan menghitung jumlah pabrik dikalikan dengan rata-rata sumbangan limbah, karena tiap perusahaan berbeda-beda. Bahkan sumbangan dari PLTU Paiton ternyata lebih dari 80 persen dari total limbah B3 terdata," katanya.

Selain itu, lanjut dia, untuk limbah B3 dari PLTU Paiton sebagian besar masuk ke PT Semen Indonesia untuk bahan campuran semen, sedangkan sebagian lagi ditimbun sendiri karena PLTU Paiton telah memiliki izin penimbunan. (*)
Video oleh: Fiqih Arfani



Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017