Bojonegoro (Antara Jatim) - Pertamina EP Cepu (PEPC) membantah kontraktor pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (TBR) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yakni PT Rekaya Industri (Rekind) Jakarta, sudah membagi-bagikan proyek kepada sejumlah kontraktor.

Wakil SKK Migas untuk Proyek Banyuurip-TBR, Julius Wiratno, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan PT Rekind selaku kontraktor pembangunan "gas processor facilities" (GPF) Jambaran-TBR belum membagi pekerjaan proyek kepada kontraktor lainnya.

"Sesuai keterangan PEPC belum ada pembagian proyek kepada kontraktor lainnya, sebab penandatanganan kontrak pembangunan GPF baru dilaksanakan sekitar Juni," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, penandatanganan kontrak pembangunan GPF juga menunggu kepastian harga gas dengan pembeli PLN dan pabrik pupuk PT Kujang, Cikampek, Jawa Barat.

Menurut dia, PEPC sekarang ini masih melakukan negosiasi dengan PT Pupuk Kujang Cikampek, Jawa Barat dan PLN terkait harga gas dari lapangan Jambaran-TBR.

"Sesuai rencana besarnya alokasi pembangunan GPF sekitar 950 juta dolar Amerika Serikat," jelasnya.

Sebelumnya, dirinya bersama "General Manager Project" Jambaran-TBR Pertamina EP Cepu Bob Wikan, Asisten II Sekda Setyo Yuliono dan Direktur Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) BUMD Pemkab Bojonegoro Toni Ade Irawan, membahas perkembangan pembangunan lapangan gas Jambaran-TBR.

"Kami mempertanyakan proyek GPF karena pernah memperoleh tawaran pekerjaan dari PT Rekind," jelas Direktur PT BBS Tony Ade Irawan.

Dari laporan yang disampaikan PEPC menyebutkan bahwa PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, yang mengerjakan pembangunan sipil (early civil work) sejak Februari 2016 baru bisa merealisasikan pekerjaan 38,32 persen.

Pekerjaan sipil pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR di Kecamatan Ngasem itu, mengalami keterlambatan mencapai 61,58 persen.

Sesuai alasan yang disampaikan PEPC bahwa salah satu faktor keterlambatan yaitu pembebasan tanah kas desa (TKD) Desa Pelem yang akan dimanfaatkan akses jalan.

Pekerjaan konstruksi ke pusat gas Jambaran-TBR, yang seharusnya bisa berjalan Agustus 2016, baru bisa dilaksanakan April 2017.

Sesuai data disebutkan produksi puncak lapangan gas Jambaran-TBR mencapai 315 juta standar kaki kubik per hari, dengan perhitungan produksi gas bersih sebesar 185 juta standar kaki kubik per hari.

Produksi gas yang dihasilkan sebesar 85 juta standar kaki kubik per hari, akan dimanfaatkan PT Pupuk Kujang Cikampek, Jawa Barat dan 100 juta standar kaki kubik akan dimanfaatkan Pertamina. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017