Madiun (Antara Jatim) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Madiun, Jawa Timur memperketat pengamanannya menyusul kejadian ratusan tahanan di Rumah Tahanan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Provinsi Riau yang kabur.
Kepala Bidang Pembinaan Lapas Kelas 1 Madiun, Herman Sawiran, Selasa mengatakan untuk pengamanan pihaknya telah menyiagakan sebanyak 39 personel keamanan di lingkungan lapas setempat.
"Petugas tersebut akan menjaga keamanan dalam tiga kali sesi pergatian atau "shift" setiap harinya," ujar Herman kepada wartawan.
Menurut dia, selain menyiagakan personel keamanan, pihaknya juga meningkatkan pengamanan di sejumlah titik rawan serta menambah intensitas jam kontrol pengamann keliling di setiap sel warga binaan.
Jumlah personel pengamanan tersebut masih didukung oleh petugas dari Polres Madiun Kota, Brimob, dan TNI setempat jika keadaan gawat terjadi.
Namun, pihaknya mengklaim sejauh ini kondisi di Lapas Kelas 1 Madiun masih cukup kondusif. Meski demikian, kecemasan seperti yang terjadi di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Provinsi Riau, tetap dirasakan. Hal itu karena Lapas Kelas 1 Madiun juga memiliki kondisi yang sama, yakni kelebihan kapasitas.
Sesuai data, kapasitas Lapas Kelas 1 Madiun hanya mencapai 535 orang, namun jumlah warga binaan, baik narapidana maupun tahanan di lapas setempat mencapai 1.024 orang.
"Tidak dipungkiri, menjaga lapas yang kelebihan kapasitas itu seperti bom waktu. Meski demikian, sejauh ini Lapas Madiun tetap kondusif dan pengamanan berjalan seperti biasa dan bahkan diperketat," kata dia.
Ia menambahkan hal lain yang tak kalah penting untuk meningkatkan kondisi aman di lapas adalah pihak petugas lapas setempat selalu menjalin komunikasi yang positif dengan warga binaan.
Sehingga, warga binaan merasa nyaman meski berada di lingkungan lapas yang tergolong melebihi dari kapasitas aslinya.
Seperti diketahui, masyarakat dikejutkan dengan kejadian sebanyak 442 tahanan dari Rumah Tahanan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Provinsi Riau yang kabur pada Jumat (5/5) lalu.
Kaburnya ratusan tahanan tersebut diduga dipicu oleh layanan rutan yang tidak baik sehingga membuat para tahanan berontak. Sisi lain, kondisi lapas yang melebihi kapasitas semakin memperburuk keadaan.
Sesuai data, Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru hanya memiliki kapasitas untuk 361 orang namun ditempati oleh sebanyak 1.870 orang tahan. Kini sebagian tahanan yang kabur tersebut sudah berhasil diamankan, namun sebagian lainnya masih buron. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017