Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta para bidan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan cara-cara yang lebih kreatif, termasuk aktif di media sosial sehingga bisa menginspirasi banyak orang.  

"Bidan ini kan tugasnya tidak mengenal hari, hari libur pun saaat orang butuh pertolongan mereka selalu siap. Saya sangat menghormati tugas mereka. Untuk itu, begitu SK-nya turun ya langsung saya proses untuk diserahkan meski sedang long weekend, karena kalau ditunda lagi, nanti perlu proses lagi. Saya ucapkan selamat, semoga ini jadi 'vitamin' baru untuk meningkatkan pelayanan," kata Anas saat menyerahkan SK pengangkatan 126 bidan sebagai PNS di Kabupaten Banyuwangi, Senin.

Para bidan tersebut sebelumnya adalah bidan pegawai tidak tetap (PTT) di Banywuangi yang kemudian lolos seleksi pengangkatan CPNS pada 2016.

Dalam kesempatan itu, Anas meminta tenaga paramedis tersebut untuk bisa mengembangkan kreativitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, misalnya dengan melakukan pendampingan ibu hamil berisiko tinggi bersinergi dengan pemerintah desa, kecamatan, dan para pemangku kepentingan lainnya.

"Jadilah sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di desa. Bidan-bidan ini saya minta dimasukkan ke WhatsApp Group penanganan kesehatan warga miskin dalam kendali Dinas Kesehatan," ujar Anas.

Dikatakannya, banyak fungsi bidan yang bisa dilakukan dan dioptimalkan dalam penanganan kesehatan. Misalnya, bidan bisa menjadi pengampu bagi anak dengan potensi kekurangan gizi.

"Semuanya dikoordinasikan, saling terhubung. Dengan demikian, penyelesaian permasalahan kesehatan bisa lebih cepat dilakukan," tuturnya.

Selain itu, Anas meminta para bidan ini bisa menginspirasi dalam hal semangat bekerja dengan giat melalui pemanfaatan media sosial.

"Bidan bisa mengunggah berbagai kegiatannya, misalnya saat memberikan pertolongan kepada ibu hamil berisiko tinggi, kepada warga miskin, dengan begitu bisa menginspirasi yang lain untuk menirunya," kata Anas.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Banyuwangi dr. Widji Lestariono menambahkan para bidan ini sebelumnya memiliki masa kerja rata-rata 9 - 12 tahun. "Sebenarnya ada 157 bidan di Banyuwangi, tapi saat ada tes pengangkatan, yang lolos hanya 126 orang, sedangkan 31 orang sisanya tidak lolos tes.

Mereka yang tidak lolos, kata dia, tetap akan mendapatkan gaji dari pemerintah daerah sesuai standar, hanya tidak mendapatkan hak pensiun sebagaimana PNS," kata dr. Rio, pangilan akrabnya.

Sementara salah seorang bidan yang menerima SK adalah Ika Wulandari, bidan Puskesmas Sobo, Kecamatan Banyuwangi.      "Alhamdulillah, saya bersyukur sekali, sekarang saya resmi diangkat sebagai CPNS. Tentu saya semakin bersemangat bekerja dengan lebih baik lagi dari sebelumnya," kata Ika.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017