Kediri (Antara Jatim) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung meneliti sumur ambles di Desa Manggis, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
     
"Tim PVMBG sedang melakukan evaluasi dari beberapa sumur yang ambles dan bermasalah ini. Kami koordinasi dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) dan ESDM (Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jatim)," kata Kepala Tim Tanggap Darurat Bencana Pergerakan Tanah PVMBG Herry Purnomo setelah meninjau lokasi sumur ambles di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Sabtu.
     
Ia mengatakan, amblesan ini mayoritas terjadi di bibir sumur. Namun, tim tidak hanya akan meneliti sumur yang bermasalah, melainkan daerah sekitar, misalnya sawah, tegal, ladang, hingga rumah. 
     
"Nanti akan meneliti kondisi fisik dari tanah, muka air tanah, sumur, dan pengaruhnya," katanya. 
     
Rencananya, dalam penelitian itu akan menggunakan georadar dan geolistrik guna mengetahui struktur bebatuan. Selain itu, hal itu juga guna mengetahui apakah ada rongga di bawah, retakan yang bergereak, atau adanya patahan yang sudah tertimbun namun tidak terdeteksi. 
     
Ia juga menambahkan, fenemena yang terjadi di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri ini unik dan lain ketimbang daerah lainnya. 
     
Saat hujan, air tanah justru turun sementara saat kemarau justru permukaan air tanah naik. Hal ini berbeda dengan fenomena pada umumnya, 
     
Rencananya, ia dengan tim akan melakukan penelitian awal selama satu pekan. Dari hasil penelitian itu, nantinya akan dijadikan evaluasi tersendiri.
     
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak panik. Namun, ia juga menganjurkan agar warga tidak memanfaatkan air sumur itu untuk konsumsi melainkan hanya untuk keperluan MCK saja.
     
"Dari bau, rasa tidak berubah. Yang berubah hanya warna dan ada busa, itu juga akan kami teliti, busanya cokelat tebal dan kental," katanya.
     
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata mengatakan fenemena sumur ambles itu saat ini meluas di dua desa, yaitu Desa Manggis dan Gadungan, Kecamatan Puncu. 
     
Secara total, terdapat 127 sumur warga yang sudah ambles, serta 117 sumur yang airnya sudah mulai keruh. Dimungkinkan sumur warga yang keruh itu efek domino dari peristiwa tersebut.
     
"Sampai saat ini ada 127 yang ambles dan 117 airnya keruh. Itu di dua desa. Jadi, untuk air pun kami juga terus kirimkan," ujarnya.
     
Fenomena sumur ambles di Kabupaten Kediri terjadi sejak Senin (24/4). Sejumlah warga yang sumurnya ambles terpaksa membeli tanah, untuk menguruk dengan harapan bisa menekan ambles. (*) 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017