Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengharapkan Lion Parcel terus berlanjut memesan berbagai aneka kerajinan di daerahnya agar menumbuhkan perekonomian para perajin.
"Kalau harapannya Lion Parcel terus berlanjut memesan berbagai aneka kerajinan produksi perajin Bojonegoro," kata dia di Bojonegoro, Sabtu.
Ia menyebutkan Lion Parcel telah memesan berbagai aneka kerajinan mulai miniatur pesawat terbang kayu jati, gantungan kunci kayu jati, kaos, juga yang lainnya.
Pesanan Lion Parcel itu terjadi setelah digelar Pemasaran dan Kurasi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) yang digelar dinas perdagangan dengan Maskapai Penerbangan Lion Air beberapa waktu lalu.
Pesanan kerajinan di daerahnya itu, lanjut dia, ada berbagai pola, mulai pesanan dengan sistem kontrak, ada juga yang beli putus, seperti pesanan kaos dengan nuansa Menado sebanyak 2.000 kaos per bulan.
Namun, ia juga juga meminta para perajin menjaga kualitas dan ketepatan waktu dalam memproduksi kerajinan sesuai pesanan.
"Begitu sebaliknya kami juga mengharapkan Lion Parcel bisa tetap membayar pesanan kerajinan tepat waktu sebab modal perajin juga kecil," ucapnya menambahkan.
Salah seorang perajin di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Dodi Jenggot (40) mengaku memperoleh pesanan dari Lion Parcel miniatur pesawat terbang kayu jati 1.000 biji dengan harga Rp15.000 per pesawat.
Selain itu juga 1.000 miniatur pesawat terbang kayu jati untuk gantungan kunci juga seharga Rp15.000 per pesawat dan gantungan kunci kayu bundar Lion Air 1.000 per biji dengan harga Rp5.000 per biji.
"Pesanan Lion Parcel sudah jadi 2.300 biji akan kami kirimkan hari ini," ucapnya menambahkan.
Mengenai kekurangannya, ia mentargetkan bisa diselesaikan hanya dalam beberapa hari, karena kerajinan mentah sudah jadi hanya tinggal "finishing".
"Kekurangannya akan segera kami kirim secepatnya lewat Lion Parcel," ucapnya.
Sesuai rencana Maskapai Penerbangan Lion Air akan memasarkan kerajinan miniatur pesawat terbang dengan panjang 8 centimeter lebar 12 meter juga kerajinan lainnya di Gerai Lion Air di Menado, juga Bali dan daerah lainnya. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kalau harapannya Lion Parcel terus berlanjut memesan berbagai aneka kerajinan produksi perajin Bojonegoro," kata dia di Bojonegoro, Sabtu.
Ia menyebutkan Lion Parcel telah memesan berbagai aneka kerajinan mulai miniatur pesawat terbang kayu jati, gantungan kunci kayu jati, kaos, juga yang lainnya.
Pesanan Lion Parcel itu terjadi setelah digelar Pemasaran dan Kurasi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) yang digelar dinas perdagangan dengan Maskapai Penerbangan Lion Air beberapa waktu lalu.
Pesanan kerajinan di daerahnya itu, lanjut dia, ada berbagai pola, mulai pesanan dengan sistem kontrak, ada juga yang beli putus, seperti pesanan kaos dengan nuansa Menado sebanyak 2.000 kaos per bulan.
Namun, ia juga juga meminta para perajin menjaga kualitas dan ketepatan waktu dalam memproduksi kerajinan sesuai pesanan.
"Begitu sebaliknya kami juga mengharapkan Lion Parcel bisa tetap membayar pesanan kerajinan tepat waktu sebab modal perajin juga kecil," ucapnya menambahkan.
Salah seorang perajin di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Dodi Jenggot (40) mengaku memperoleh pesanan dari Lion Parcel miniatur pesawat terbang kayu jati 1.000 biji dengan harga Rp15.000 per pesawat.
Selain itu juga 1.000 miniatur pesawat terbang kayu jati untuk gantungan kunci juga seharga Rp15.000 per pesawat dan gantungan kunci kayu bundar Lion Air 1.000 per biji dengan harga Rp5.000 per biji.
"Pesanan Lion Parcel sudah jadi 2.300 biji akan kami kirimkan hari ini," ucapnya menambahkan.
Mengenai kekurangannya, ia mentargetkan bisa diselesaikan hanya dalam beberapa hari, karena kerajinan mentah sudah jadi hanya tinggal "finishing".
"Kekurangannya akan segera kami kirim secepatnya lewat Lion Parcel," ucapnya.
Sesuai rencana Maskapai Penerbangan Lion Air akan memasarkan kerajinan miniatur pesawat terbang dengan panjang 8 centimeter lebar 12 meter juga kerajinan lainnya di Gerai Lion Air di Menado, juga Bali dan daerah lainnya. ***1***
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017