Surabaya (Antara Jatim) -  MNC Group melalui PT MNC Capital Indonesia Tbk mengintegrasikan tujuh perusahaan sektor jasa keuangannya di Surabaya, Jawa Timur, tujuannya agar mendorong kinerja perseroan.

"Integrasi MNC Financial Services merupakan salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan pelayanan, menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia, bagi solusi keuangan yang lengkap," kata Direktur Utama MNC Kapital Andrew Haswin di Surabaya, Jumat.

Dalam peresmian integrasi yang dilakukan oleh Chairman sekaligus CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo serta didampingi Komisaris MNC Group Liliana Tanoesoedibjo itu menggabungkan tujuh unit bisnis dalam satu kantor di Kawasan MNC Tower Surabaya Jalan Taman Ade Irma Suryani Nasution 21 Surabaya.

Sedangkan tujuh unit bisnis yang digabung antara lain PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), PT MNC Life Assurance (MNC Life), PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance), PT MNC Finance (MNC Finance), PT MNC Guna Usaha Indonesia (MNC Leasing), PT MNC Sekuritas (MNC Sekuritas), dan PT MNC Asset Management (MNC Asset Management).
 
"Integrasi ini merupakan bagian dari rangkaian sinergi yang akan dilakukan di kota-kota lainnya di Indonesia, di antaranya Surabaya Jawa Timur, Denpasar Bali, Medan Sumatra Utara, dan Pekanbaru Riau," katanya.

Andrew mengaku, pihaknya ingin menyediakan satu layanan terpadu bagi masyarakat Indonesia melalui layanan perbankan yang ditawarkan MNC Bank, layanan pembiayaan atau kredit pribadi oleh MNC Finance, layanan perantara pedagang efek oleh MNC Sekuritas, produk asuransi jiwa oleh MNC Life, produk asuransi umum oleh MNC Insurance.

Selain itu juga untuk pelayanan pembiayaan atau kredit usaha oleh MNC Leasing dan produk investasi reksadana oleh MNC Asset Management.

Sehingga, kata dia, layanan dan jasa keuangan yang dimiliki MNC Group dapat diakses masyarakat dengan lebih cepat, mudah, dan praktis. Sebab, seluruh anak usaha MNC Kapital berada dalam satu gedung yaitu di Gedung Bursa Efek Surabaya di Jalan Taman Ade Irma Suryani Nasution.
 
Harapannya ke depan, kata Andrew, kinerja perusahaan dapat ditingkatkan melalui sinergi tersebut, sebab pada tahun 2016 mengantongi pendapatan senilai Rp2,28 triliun, atau naik 17,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,95 triliun.
 
Adapun, liabilitas perseroan naik 11,41 persen year-on-year dari Rp14,19 triliun menjadi Rp15,81 triliun. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017