Surabaya (Antara Jatim) - Jawa Timur membidik juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang berlangsung pada 2020 di Papua, setelah pada PON XIX/2016 berada di posisi kedua di bawah tuan rumah Jawa Barat.
"Tentu saja yang dibidik juara umum dan peluang itu sangat besar," ujar Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur Erlangga Satriagung usai pelantikan pengurus 2017-2021 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, menjadi tantangan besar bagi Jatim untuk merebut posisi terhormat di PON dengan waktu persiapan yang hanya tiga tahun ini.
Karena itulah pihaknya akan memulai sejak Juli 2017 dengan menggelar Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) berbasis Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek).
Jika Puslatda Jatim sebelumnya berbasis Iptek dengan menerapkan tiga pilar, yaitu fisik, gizi dan psikologi, namun pada Pada Puslatda mendatang ditambah bio mekanik.
Tak itu saja, KONI Jatim juga membentuk Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) untuk mendorong kualitas pelatih dan wasit serta mengurusi kelanjutan pembelajaran atlet agar terjamin masa depan pendidikannya.
"Kalau latihan terus dan serius, tapi belajarnya tidak baik maka sangat tak bagus. Ini menjadi fokus dan perhatian kami agar tak seperti itu," ucapnya.
Di tempat sama, Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman mengapresiasi langkah Jatim yang konsentrasi terhadap prestasi atlet dengan menggelar berbagai inovasi program, salah satunya PON Remaja.
"Jatim satu-satunya provinsi yang memberikan kesempatan bagi atlet di PON remaja. Kami berharap jangan sampai hilang karena ini aset," ujarnya.
Demikian juga seperti disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo yang meminta Puslatda dengan pengembangan ilmu keolahragaan (sport science) bagi para atlet yang konsepnya tak hanya melatih fisik para atlet, tapi juga mental.
"Mental juara ini salah satunya didukung dengan kesehatan dan pendidikan yang baik sehingga diperlukan sekolah khusus agar atlet tak hanya kuat fisiknya, tapi juga cerdas," katanya.
Sementara itu, kepengurusan KONI periode 2017-2021 ini dilantik berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum KONI Pusat Nomor 31 Tahun 2017 tertanggal 4 April 2017.
Selain ketua umum Erlangga Satriagung, duduk di posisi wakil ketua umum adalah La Nyalla M. Mattalitti, sekretaris umum Suwanto, bendahara umum Sumaniyah, dan pengurus lainnya.
Dalam kesempatan tersebut turut dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama di bidang keolahragaan KONI Jatim dengan beberapa instansi seperti Universitas Negeri Surabaya, UPN Veteran Surabaya, RSUD Dr. Soetomo, RS Universitas Airlangga, RS Al Irsyad Surabaya dan National Hospital Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Tentu saja yang dibidik juara umum dan peluang itu sangat besar," ujar Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur Erlangga Satriagung usai pelantikan pengurus 2017-2021 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, menjadi tantangan besar bagi Jatim untuk merebut posisi terhormat di PON dengan waktu persiapan yang hanya tiga tahun ini.
Karena itulah pihaknya akan memulai sejak Juli 2017 dengan menggelar Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) berbasis Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek).
Jika Puslatda Jatim sebelumnya berbasis Iptek dengan menerapkan tiga pilar, yaitu fisik, gizi dan psikologi, namun pada Pada Puslatda mendatang ditambah bio mekanik.
Tak itu saja, KONI Jatim juga membentuk Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) untuk mendorong kualitas pelatih dan wasit serta mengurusi kelanjutan pembelajaran atlet agar terjamin masa depan pendidikannya.
"Kalau latihan terus dan serius, tapi belajarnya tidak baik maka sangat tak bagus. Ini menjadi fokus dan perhatian kami agar tak seperti itu," ucapnya.
Di tempat sama, Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman mengapresiasi langkah Jatim yang konsentrasi terhadap prestasi atlet dengan menggelar berbagai inovasi program, salah satunya PON Remaja.
"Jatim satu-satunya provinsi yang memberikan kesempatan bagi atlet di PON remaja. Kami berharap jangan sampai hilang karena ini aset," ujarnya.
Demikian juga seperti disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo yang meminta Puslatda dengan pengembangan ilmu keolahragaan (sport science) bagi para atlet yang konsepnya tak hanya melatih fisik para atlet, tapi juga mental.
"Mental juara ini salah satunya didukung dengan kesehatan dan pendidikan yang baik sehingga diperlukan sekolah khusus agar atlet tak hanya kuat fisiknya, tapi juga cerdas," katanya.
Sementara itu, kepengurusan KONI periode 2017-2021 ini dilantik berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum KONI Pusat Nomor 31 Tahun 2017 tertanggal 4 April 2017.
Selain ketua umum Erlangga Satriagung, duduk di posisi wakil ketua umum adalah La Nyalla M. Mattalitti, sekretaris umum Suwanto, bendahara umum Sumaniyah, dan pengurus lainnya.
Dalam kesempatan tersebut turut dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama di bidang keolahragaan KONI Jatim dengan beberapa instansi seperti Universitas Negeri Surabaya, UPN Veteran Surabaya, RSUD Dr. Soetomo, RS Universitas Airlangga, RS Al Irsyad Surabaya dan National Hospital Surabaya. (*)
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017