Pamekasan (Antara Jatim) - Komisi III DPRD Pamekasan, Jawa Timur menyatakan akan melakukan penyelidikan terkait dugaan kasus penyimpangan proyek pembangunan Stadion Gelora Ratu Pamelingan senilai Rp74 miliar.

Menurut Ketua Komisi III DPRD Pamekasan Moh Hosnan Achmadi, penyelidikan itu terkait adanya laporan masyarakat tentang perbedaan kapasitas tampung penonton di stadion antara yang disampaikan dinas teknis dengan fakta sebenarnya di lapangan.

"Pertama, kami akan mengklarifikasi langsung ke dinas teknis terlebih dahulu mengenai kapasitas tampung penonton yang sebenarnya, karena ini menyangkut penggunaan anggaran," kata Hosnan kepada Antara di Pamekasan, Jumat pagi.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Pamekasan Mohammad saat acara peresmian menyatakan, bahwa stadion baru yang terletak di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan itu memiliki kapasitas tampung penonton sebanyak 35.000 orang.

Rinciannya,  tempat duduk di tribun VIP untuk 250 orang, dan tempat duduk di tribun utama untuk 1.162 orang. Sedangkan 33.588 sisanya di tribun ekonomi.

Namun, fakta di lapangan, kapasitas tampung stadion yang menelan dana Rp74 miliar lebih itu, tidak sampai mencapai 15.000 orang.

Hal itu diketahui saat pertama kali stadion yang diberi nama Gelora Ratu Pamelingan tersebut disewa Madura United FC menjamu Persija Jakarta pada 20 Noveber 2016.

Kala itu, panitia pelaksana pertandingan (Panpel) Madura United FC mencetak sebanyak 15.000 lembar tiket, terdiri dari kelas VIP, utama dan ekonomi.

Namun, dari jumlah tiket yang dicetak itu, banyak penonton yang tidak bisa masuk ke dalam stadion, karena kondisi penonton sudah penuh. Bahkan seorang penonton sempat pingsan, karena berdesak-desakan.

"Dan biaya untuk membangun stadion dengan kapasitas tampung 35.000 orang penonton dengan stadion berkapasitas 15.000 orang itu, jauh berbeda. Makanya, kami perlu menyelidiki hal tersebut, dengan terlebih dahulu menggelar klarifikasi secara langsung kepada dinas teknis," ucap politikus Partai Amanat Nasional Pamekasan itu.

Selain kapasitas tampung penonton, temuan lainnya yang juga dinilai bermasalah ialah kualitas lapangan, dan pipa besi pagar pembatas tribun. Selain tipis, las sambungan pipa itu tidak merata, sehingga mudah patah. Kondisi lapangan di dalam stadion bercekung dan bergelombong, juga menjadi sorotan.

"Makanya, dengan melakukan klarifikasi secara langsung, kami akan mengetahui kasus yang sebenarnya terkait stadion Pamekasan yang kini banyak dikeluhkan masyarakat kepada DPRD Pamekasan," terang Hosnan.

Kepala Dispora Pemkab Pamekasan Mohammad sebelumnya menyatakan, jumlah kapasitas tampung stadion Pamekasan sebanyak 35.000 orang itu, berdasarkan penjelasan dari pihak konsultan pelaksana proyek. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017