Jember (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur kerja sama dengan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V memperbaiki 1.825 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah pesisir dsaerah itu.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto meresmikan perbaikan rumah tidak layak huni dalam program Operasi Bakti Renovasi Rumah tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2017 di Alun-alun Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Selasa.

"Sasaran renovasi RTLH adalah masyarakat dalam kategori rumah tangga miskin yang berpedoman pada enam indikator kemiskinan, yaitu lantai rumah masih berupa tanah, dinding rumah terbuat dari bilik bambu, tidak memiliki jendela dan ventilasi udara, tanah milik pribadi dan tidak bermasalah, tidak memiliki aset lain selain rumah, penghasilan tidak tetap," kata Wagub yang akrab disapa Gus Ipul, saat menjadi inspektur upacara dalam kegiatan tersebut.

Ia berharap setelah dilaksanakan renovasi RTLH itu, masyarakat miskin Jawa Timur semakin berkurang dan dapat menikmati rumah layak huni yang memenuhi kriteria seperti persyaratan keselamatan bangunan, kesehatan, dan kecukupan dengan luas minimum 7,2 m2 sampai dengan 12 m2.

"Kami sangat bersyukur atas pelaksanaan perbaikan rumah tidak layak huni untuk masyarakat pesisir ini, khususnya di Kecamantan Kencong, Kabupaten Jember yang terdapat beberapa rumah yang direnovasi," tuturnya.

Program tersebut, lanjut dia, merupakan salah satu upaya dalam rangka partisipasi dan sumbangsih TNI AL dalam hal ini Lantamal V bersama Pemprov Jatim dalam memperbaiki tingkat kehidupan masyarakat di wilayah pesisir.

Menurutnya pemberian bantuan renovasi rumah khusus masyarakat pesisir merupakan bentuk kepedulian pemerintah, khususnya pemerintah Jawa Timur kepada masyarakat pesisir dalam meningkatkan kehidupan yang lebih layak. 

"Kita perlu mewujudkan agar bantuan tersebut dapat dikerjakan dengan menggunakan bahan material, struktur dan desain sesuai pedoman yang ada," ujarnya.

Ia mengatakan kawasan pesisir rawan terhadap bencana pencemaran limbah dan degradasi pantai, sehingga dalam melaksanakan kegiatan itu perlu memenuhi ketentuan mengenai persyaratan keselamatan, persyaratan sistem sanitasi, dan pengunaan bahan bangunan yang sesuai.

Sementara Danlantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto mengatakan program RTLH Pemprov Jatim itu sangat sejalan dengan program Lantamal V dalam tugas pokok dan fungsinya yaitu melakukan pembinaan potensi nasional dibidang maritim yang berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai komponen pendukung kekuatan pertahanan keamanan negara. 

"Hal tersebut di atas juga menjadi satu bentuk penyelenggaraan pemberdayaan wilayah pertahanan laut. Pembinaan masyarakat maritim khususnya masyarakat nelayan sebagai salah satu sasaran tugas pokok dan fungsi TNI AL," katanya.

Untuk pelaksanaan program RTLH tahun 2017 tercatat sebanyak 1.825 unit rumah sejak awal Januari hingga Desember 2017 secara berkesinambungan oleh Dinas Potensi Maritim Lantamal V meliputi wilayah desa pesisir di Probolinggo, Pasuruan, Lamongan dan Tuban, sebanyak 350 unit.

Pangkalan TNI AL (Lanal) Malang sebanyak 500 unit, Lanal Banyuwangi termasuk didalam nya wilayah Jember sebenyak 650 unit dan Lanal Batuporon, Madura sebanyak 325 unit meliputi beberapa kabupaten di wilayah Madura.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017