Bangkalan (Antara Jatim) - Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, saat ini kekurangan sebanyak 197 tenaga penyuluh pertanian, kata Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan Penyuluhan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Bangkalan, Mohammad Ismail.

"Saat ini, jumlah tenaga penyuluh pertanian yang ada di Bangkalan hanya 84 orang, terdiri dari 42 orang tenaga penyuluh PNS dan 42 tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian (THL TBPP)," katanya.

Jumlah ini, sambung dia, jelas tidak ideal, karena satu orang penyuluh, harus menangani antara 3 hingga 4 desa yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan itu.

Idealnya, satu orang petugas penyuluh penyuluh lapangan menangani satu desa. Sehingga jumlah tenaga penyuluh seharusnya minimal 281 orang, sesuai dengan jumlah desa dan kelurahan yang ada di Bangkalan ini.

Ismail menjelaskan, pihaknya telah mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Bupati Bangkalan agar menambah tenaga penyuluh pertanian di wilayah itu.

Hanya saja, sambung dia, usulan Pemkab Bangkalan hingga kini belum direspon pemerintah pusat.

Sementara, untuk mengtasi kekurangan tenaga penyuluh itu, Dinas Pertanian Bangkalan ini bekerja sama dengan Babinsa (Bintara Pembina Desa).

Langkah ini dilakukan, karena pemerintah juga telah menunjuk institusi TNI menjadi pendamping pertanian. "Dan berkat bantuan Babinsa ini, kekurangan tenaga penyuluh pertanian di Bangkalan ini sementara bisa teratasi," katanya. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017