Surabaya (Antara Jatim) - PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) siap mengevaluasi kegiatan "outbound" yang menewaskan seorang pegawainya, agar pagelaran serupa ke depan bisa lebih baik dan profesional.

"Dengan adanya musibah ini, kami akan melakukan evaluasi agar kegiatan ini ke depan bisa lebih baik. Dan nantinya, bisa lebih professional," kata Manajer CSR dan Komunikasi Korporasi PT PJB, Heri Supriyanto dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.

Heri mengaku, secara resmi PT PJB juga bertanggung jawab, dan akan  menanggung semua beban biaya perawatan dan santunan pada pihak korban.

Ia mengatakan, musibah itu terjadi diluar dugaan, karena datang secara tiba-tiba akibat cuaca buruk pada saat ada sesi pelatihan management training di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur.

Ia berharap, kejadian serupa tidak terulang kembali, dan akan menjadi perhatian khusus bagi pihak perusahaan.

Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Iwan Agung Firstantara mengatakan, kegiatan outbound dalam rangkaian "Leadership Management Training" (LMT) wajib diikuti seluruh karyawan yang akan naik jenjang jabatan. 

Ia mengatakan kegiatan yang dimulai pada Jumat (21/4) tersebut rencananya dilakukan selama dua hari dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang, namun akibat musibah petir menyambar, beberapa karyawan terpental.

"Marina langsung terpental dan tidak sadarkan diri setelah kejadian. Ada luka bakar akibat sambaran petir di bagian dahi sebelah kanan, dan kegiatan langsung dihentikan saat itu juga," katanya.

Berdasarkan catatan PT PJB, satu korban tewas atas nama Marina Satya Anggraini (34), sedangkan korban luka-luka Koko Nurdianto, Arsintya Winda, Fibrina Diamanti, Rianti Budi S, Catur Ruwahyunita, Bakhtiar, Bahrudin, Nurrohny Rizal dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, Sidoarjo.

Sebelumnya diberitakan sejumlah karyawan PT PJB tersambar petir hingga mengakibatkan seorang tewas saat menggelar outbound.

Kapolres Pasuruan Ajun Komisaris Besar Polisi Aldian mengatakan kronologis peristiwanya yakni pada saat kegiatan, di lokasi mendadak hujan ditambah angin cukup kencang hingga membuat peserta masuk ke tenda.

"Saat itulah terdengar suara petir dan membuat beberapa orang terkejut, salah satunya peserta di antaranya bernama Marina Satya tak sadarkan diri hingga akhirnya tewas," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017