Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur meminta Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membantu menyelesaikan masalah penyeberangan dan pelayaran sungai serta laut di wilayahnya yang akhir-akhir ini memakan korban.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim Wachid Wahyudi di sela peluncuran kapal tenaga surya Jalapatih III di Surabaya, Sabtu , menjelaskan, bantuan ITS itu salah satunya bisa dengan membuat kapal yang dibeli pemprov sebagai bagian solusi.

"Tantangan yang dihadapi (pemprov) adalah sistem perkapalan di perairan salah satunya di Kabupaten Sumenep. Di Sumenep ada 48 pulau yang ada manusianya, dan 418 pulau tanpa manusia," katanya.

Dia mengatakan, hingga saat ini di Sumenep masih menggunakan kapal rakyat untuk moda transportasi. Jika ada gelombang laut yang sedang tinggi hingga dua meter lebih berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Dia menambahkan, jika pemprov diminta menyediakan kapal, subsidinya besar. Selain itu nantiya akan terkendala pada tingginya biaya untuk bahan bakar

"Dari masalah itu, pemprov menginginkan kapal hemat energi. ITS diminta merancang, dan Dishub akan mengusulkan supaya pemprov membelinya," tuturnya.

Wachid menyebut, selama ini pelayaran rakyat di Sumenep membantu ketersediaan bahan bakar di wilayah tersebut. Namun, kapal rakyat yang kerapkali membawa bahan bakar dirazia petugas. Akibatnya, bahan bakar sudah mahal, mencapai Rp30 ribu per liter, dan terkadang barangnya langka karena razia.

Pemprov Jatim, menurutnya, juga menginginkan ITS membuat sarana pengganti getek atau perahu tambang. Belum lama ini di wilayah Kecamatan Wringinanom Gresik ada perahu tambang terbalik, menimbulkan korban jiwa.

Sarana prasarana penyeberangan di sungai ini, kata dia, yang menambah panjang daftar masalah transportasi di Jatim. "Banyak penyeberangan getek di sungai di Jatim. Ada yang mengangkut motor, bahkan mobil. Sesuai inventarisir Dishub, ada 1.032 penyeberangan sungai di Jatim. Sangat banyak dan membahayakan," ujarnya.

Semua tantangan itu, kata Wachid, harus dijawab dengan inovasi. Wachid juga mendorong mahasiswa ITS meneliti, membut skripsi tentang penyeberangan kapal getek dengan rute 200-300 meter tersebut. Target  penelitian, ada moda transortasi pendukung penyeberangan sungai yang aman, lengkap dengan dermaganya.

Termasuk di wilayah aliran sungai Bengawan Solo. Ada wilayah aliran yang banjir ketika musim penghujan serta kering dan bisa diseberangi dengan jalan kaki ketika musim kemarau. Ini juga harus disikapi mahasiswa ITS membuat dermaganya.

"Pemprov siap kerjasama. Bagaimana teknisnya? Perlu dibicarakan," kata Wachid

Sementara itu Rektor ITS Prof Joni Hermana antusias menyambut permintaan yang diajukan oleh Kadishub Jatim tersebut. Manurutnya, semua inovasi dan teknologi yang dikembangkan ITS adalah untuk disumbangkan bagi manfaat masyarakat luas.
 
"Hasil inovasi itu bisa disumbangkan ke masyarakat. Karena pada akhirnya yang menjadi sasaran utama ITS adalah agar apa yang kembangkan melalui inovasi teknologi bisa bermanfaat untuk masyarakat," kata dia.

Dia mengatakan, masalah-masalah terkait perkalapan rakyat di Jatim ini merupakan PR besar bagi ITS untuk bisa menyelesaikannya dalam beberapa tahun ke depan melalui berbagai inovasi-inovasinya.

"Kepala dinas mengatakan banyak masalah, kalau kita bisa mengatasi ini secara bersama untuk masyarakat akan sangat luar biasa," ujar Joni. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017