Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam grup saling beradu musik kolintang dalam rangka memperingati Hari Kartini di salah satu pusat perbelanjaang (mal) di Surabaya, Sabtu.

"Kegiatan ini dikemas dalam lomba yang sekaligus melestarikan budaya lokal di zaman sekarang," ujar Ketua Umum Badan Kerja sama Organisasi Wanita Provinsi Jawa Timur Fatma Saifullah Yusuf kepada wartawan di sela "Lomba Kolintang Wanita Dewasa".

Menurut dia, di era global dengan infiltrasi budaya asing yang tidak mampu lagi dicegah akan membuat masyarakat banyak disuguhi budaya luar yang terkadang tak sesuai dengan nilai budaya Indonesia.

Karena itulah, kata dia, berbagai budaya lokal yang membangkitkan rasa cinta Tanah Air harus senantiasa digelorakan, salah satunya dengan menggalakkan kembalikolintang sebagai budaya tradisional dan musik yang layak didengar siapa saja.

"Tentu saja budaya asli Indonesia ini mampu menunjukkan jati diri dan kepribaidan bangsa yang harus dipertahankan menghadapi arus modern dewasa ini," ucap istri Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf tersebut.

Dengan semangat kartini masa kini, lanjut dia, BKOW Jatim bertekad untuk selalu menjaga agar musik kolintang selalu eksis di tengah-tengah maraknya beraneka jenis musik zaman sekarang.

Pada pembukaan lomba kolintang kali ke-6 itu, istri orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut sempat menyanyikan dua lagu daerah asal Surabaya, yaitu "Rek Ayo Rek" dan "Semanggi Suroboyo" yang diiringi alunan musik kolintang.

Sementara itu, terhadap sosok R.A Kartini, ia menilainya sebagai pejuang emansipasi yang sangat maju dalam cara berpikirnya dibanding perempuan-perempuan Jawa pada masanya.

"Perjuangannya dimaksudkan untuk mengangkat derajat perempuan Indonesia dan semangat juangnya tetap relevan sampai saat ini, dan Kartini adalah fenomena," ujarnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017