Madiun (Antara Jatim) - Objek wisata Air Terjun Coban Kromo yang terletak di lereng Gunung Wilis Desa Bodag Kabupaten Madiun, Jawa Timur terpaksa ditutup semetara menyusul terjadinya tanah retak di kawasan tebing sekitar sehingga membahayakan pengunjung.
Kepala Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Dangkung, Sabtu, mengatakan, penutupan sementara tersebut dilakukan oleh warga desa setempat selaku pengelola objek wisata baru tersebut.
"Untuk sementara, tempat wisata Air Terjun Coban Kromo ditutup. Hal itu karena ada tebing setinggi 100 meter di lokasi tersebut yang rawan ambrol karena terjadi tanah retak," ujar Dangkung kepada wartawan.
Menurut dia, retakan tanah di tebing air terjun tersebut ditemukan warga sejak awal tahun 2017. Namun, warga hanya mengira itu retakan tanah biasa, apalagi tidak terlihat akibat tertutup semak-semak dan pepohonan di sekitar air terjun.
Setelah ditelusuri, retakan tanah semakin meluas hingga saat ini mencapai panjang 30 meter dan ambles hingga 25 meter.
"Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan demi keamanan pengunjung, makanya ditutup sementara," kata dia.
Ia menambahkan, meski lokasi air terjun tidak berada di sekitar permukiman warga, namun retakan tanah tersebut berdampak pada lahan perkebunan dan pertanian warga sekitar.
Warga di sekitar lokasi, terlebih warga yang ditugasi mengelola objek wisata tersebut, diminta berhati-hati karena tanah retak tersebut rawan longsor.
Seperti diketahui, Pemkab Madiun saat ini sedang intensif mengembagkan potensi wisata alam dan agrowisatanya yang terdapat di desa-desa di selingkar lereng Gunung Wilis dengan melibatkan warga sekitar.
Namun, meski lereng Wilis banyak terdapat potensi pariwisata, namun juga rawan bencana menyusul kondisi tanah setempat yang labil. Warga desa sekitar, terlebih di Kecamatan Dagangan, Kare, Gemarang, dan Saradan diminta waspada. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017