Surabaya (Antara Jatim) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya, Kamis mengunjungi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melihat Tim Sapuangin ITS yang sebelumnya juara dua ajang "Shell Eco Marathon" (SEM) Asia 2017.   

Swajaya mengatakan, selain melihat tim yang sebelumnya berjaya di Singapura tersebut, kunjungan kali ini juga untuk memperingati 50 tahun hubungan informatik antara Indonesia dan Singapura.

"Ini merupakan kesempatan yang baik untuk mempererat hubungan dan merencanakan kerjasama Indonesia-Singapura. Pencapaian Tim Sapuangin pada ajang SEM Asia 2017 membutktikan bahwa anak muda Indonesia memiliki semangat tinggi dalam berprestasi dan dapat bekerja secara teamwork yang baik," kata dia.

Selain itu, Swajaya menyarankan tim Sapuangin untuk menambahkan Divisi Bisnis. Divisi yang dapat mengembangkan Sapuangin menjadi suatu inovasi dengan potensi entrepreneurship.

Hal ini, kata dia, berkaitan dengan pencapaian Indonesia yang menduduki peringkat ke-16 dunia dalam hal kekuatan ekonomi. Menurut Swajaya, kalau di Singapura sudah banyak yang menerapkan divisi tersebut.

"Di Indonesia sebenarnya SDM (Sumber Daya Manusia) sudah mumpuni, jadi jangan takut untuk memulainya," ujarnya.

Sementara itu, mendapat kunjungan khusus seperti ini, Tim Sapuangin merasa sangat tersanjung dan semakin bersemangat untuk bisa mengukir prestasi yang lebih banyak lagi ke depannya.

"Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Dubes yang telah memenuhi janjinya untuk berkunjung di kampus ITS ini setelah sambutan luar biasa yang diberikan kepada kami saat berada di Singapura," tutur General Manager ITS Team Sapuangin Annas Fauzy.

Selain mobil Sapuangin, ada beberapa karya mahasiswa ITS lainnya yang dipertontonkan di hadapan Dubes LBBP untuk Singapura ini antara lain dari Departemen Teknik Sistem Transportasi Laut yang menampilkan karya prototipe Water Cleaner Boat, kapal penyaring sampah plastik sekaligus penjernih air sungai yang kotor; Shedder and Processing Waste Seashells (SePROws).

Selain itu, prototipe alat untuk mengolah sampah cangkang kerang menjadi batako; dan Eichhornua Crassie Exterminator Boat (ECE-B), prototipe kendaraan amfibi untuk membersihkan eceng gondok di sungai.

Ketiga karya tersebut pernah meraih juara di ajang kompetisi teknologi ramah lingkungan Green Wave Environmental Care Competition yang diadakan oleh perusahaan galangan kapal terbesar, Sembcorp Marine, di Singapura dalam tahun yang berbeda-beda.

Di akhir pidatonya, Swajaya menyampaikan pesan agar anak Indonesia jangan pernah takut untuk mencoba sesuatu yang baru dan mengoptimalkan SDM yang ada. "Yang penting adalah dream big, start from, take fast," ucapnya.

Pada kesempatan ini, Swajaya yang juga didampingi Atase Pendidikan, Atase Perdagangan, Atase Imigrasi dan beberapa pejabat Kedubes RI di Singapura lainnya meninjau langsung karya-karya inovatif ITS tersebut.

Bahkan Swajaya menyempatkan menjajal duduk di belakang setir mobil Sapuangin Speed ITS yang biasa ikut berlaga di ajang Student Formula Japan (SFJ).(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017