Wagub Jatim Wawancarai Mendadak Pasien RSU Saiful Anwar ( Video)

Malang (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mewawancarai secara mendadak sejumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap di Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang terkait pelayanan kesehatan setempat.

"Buk, bagaiamana pelayanan di sini? Saat masuk pertama kali, susah atau tidak mendapat kamar rawat inap?" tanyanya kepada salah seorang pasien rawat jalan, Thalia, yang sedang melakukan kontrol di RSU dr. Saiful Anwar Malang, Selasa.

Jawaban yang disampaikan nenek berusia 60 tahun itu memuaskan dan tidak ada keluhan terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut.

Pada kesempatan itu, Wagub yang akrab disapa Gus Ipul tersebut didampingi Direktur Utama RSU dr Saiful Anwar Malang, dr Restu Kurnia Tjahjani MKEs, termasuk Wakil Ketua Pelaksana I Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar yang juga Inspektur Provinsi Jatim Nurwiyatno.

"Alhamdulillah Bu Dirut, mayoritas yang saya tanyai mendadak, bahkan mereka para pengantar atau keluarga pasien juga puas dengan pelayanan di rumah sakit ini. Semoga dipertahankan, dan kalau bisa dinaikkan," ucapnya.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu juga meminta manajemen membuat survei tiga bulanan mengenai pelayanan agar semakin baik dan menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya di Jatim.

Menurut dia, survei pelayanan di rumah sakit nantinya akan menjadi alat ukur yang tidak hanya dilakukan satu layanan, melainkan semua layanan di rumah sakit.

"Sebab jika semua layanan sudah baik, tapi ada satu layanan yang kurang baik maka semua layanan di rumah sakit akan dianggap kurang baik," katanya.

Selain itu, Gus Ipul juga menyarankan RSU dr Saiful Anwar bisa menggunakan pelayanan berbasis dalam jaringan (online) yang terintegrasi dengan rumah sakit lain sehingga memudahkan pasien berobat.

"Kalau berjalan sistem itu maka jika ada pasien rujukan dari rumah sakit lain bisa mudah. Sebelum datang tim medis sudah tahu penyakitnya apa dan rekam medisnya seperti apa," katanya. (*)

Video oleh: Fiqih A