Lamongan (Antara Jatim) - Bupati Lamongan Fadeli mendorong Dinas Pendidikan setempat membuatkan kisi-kisi kurikulum tentang wawasan kebangsaan, agar membantu lembaga pendidikan agama, seperti pondok pesantren (ponpes) memiliki peran dalam upaya mencegah terorisme.

"Dinas Pendidikan bisa membantu dengan memberikan kisi-kisi kurikulum ini, dan lebih efektif daripada harus melakukan sertifikasi dai, yang nanti malah bisa menimbulkan resistensi," kata Fadeli di Lamongan, Jawa Timur, Senin.

Fadeli sebelumnya mengapresiasi jajaran kepolisian yang membuat langkah preventif atau pencegahan tindakan terorisme, saat penangkapan oleh Densus 88 atas terduga teroris di wilayah Paciran, Kabupaten Lamongan.

"Ke depan, saya harap ada langkah preventif dalam pendidikan. Sehingga tidak ada lagi anak bangsa yang salah kaprah dalam menerjemahkan berjuang dalam agama," katanya.

Fadeli menilai langkah yang dilakukan Badan Nasional Penangulangan Terorisme (BNPT) di Desa Tenggulan Kecamatan Solokuro, Paciran, beberapa waktu lalu sudah tepat.

Langkah preventif lain, kata Fadeli, bisa dilakukan dengan membantu lembaga pendidikan keagamaan untuk menerapkan kurikulum tentang wawasan kebangsaan dan NKRI.

Fadeli mengaku dalam waktu dekat akan secara rutin menggelar operasi yustisi dengan sejumlah lintas intansi terkait di wilayah Lamongan.

"Perlu menumbuhkan kembali kepekaan sosial. Bukan untuk menumbuhkan sikap negatif dengan saling curiga, namun agar kita peka sehingga jika ada warga tidak dikenal berada di kampungnya, agar berinisiatif untuk melapor," katanya.

Sebelumnya pada 7 April 2017, Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, dan hingga kini sebanyak 10 personel Brimob Polda Jawa Timur disiagakan di Polsek Paciran untuk melakukan penjagaan.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017