Surabaya (Antara Jatim) - Pelaku industri air minum dalam kemasan (AMDK) memprediksi bisnis bidang
tersebut akan terus tumbuh positif di Tanah Air, karena pangsa pasarnya
masih terbuka luas di seluruh wilayah Nusantara.
"Kami, selaku perseroan juga semakin optimistis untuk menjadi produk AMDK yang terbaik, karena pangsa pasar industri ini masih terbuka luas," kata Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, atau produsen AMDK merek Cleo, Belinda Natalia saat paparan publik penawaran umum perdana saham di Surabaya, Rabu.
Ia mengatakan, persaingan di industri AMDK juga sangat ketat, dan pihaknya berencana memperluas pasar dengan cara membidik segmen premium, karena juga masih terbuka lebar.
"Dalam menjalankan bisnis, kami selalu mengutamakan produk berkualitas tinggi, inovatif dan mudah didapatkan melalui proses produksi yang berstandar internasional dan terintegrasi dengan jaringan manufaktur yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya.
Direktur Keuangan Sariguna Primatirta Lukas Setio mengatakan, industri AMDK nasional tahun 2016 rata-rata tumbuh 10 persen, namun demikian pihaknya mengklaim perusahaanya mampu tumbuh sebesar 30 persen dan masuk dalam lima besar industri AMDK nasional.
"Market share kami di industri ini sebesar 3 persen, dan pada akhir 2017 kami targetkan naik menjadi 4 persen dengan membangun sejumlah pabrik di beberapa wilayah Tanah Air," katanya.
Ia mengatakan, pabrik baru yang disiapkan adalah di wilayah Kendari dan Ungaran dengan nilai investasi setiap pabrik sekitar Rp10-20 miliar.
"Sejalan dengan ekspansi perusahaan, kami optimistis bisa mendongkrak market share di industri AMDK tumbuh. Yakni dari 3 persen menjadi 4 persen," katanya.
Selain itu, pihaknya juga berencana melepas sebanyak 500 juta lembar saham atau 22,22 persen dari total modal perseroan, dengan menunjuk PT Lautandhana Securindo sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
"Hasil dana dari pelepasan saham, sekitar 90 persen nantinya akan kami gunakan untuk pengembangan usaha dan sisanya sekitar 10 persen akan kami gunakan untuk modal kerja," katanya.
Ia berharap, pasar modal menjadi sumber pendaaan yang efisien dan murah bagi perseroan, dan bisa mendapatkan respon baik dari para calon investor.
"Kami berkeyakinan IPO PT Sariguna Primatirta Tbk akan mendapatkan respon baik dari para calon investor karena ditunjang fundamental keuangan perseroan yang sehat, yakni memiliki 19 pabrik dan 48 jaringan distribusi," katanya.(*)
"Kami, selaku perseroan juga semakin optimistis untuk menjadi produk AMDK yang terbaik, karena pangsa pasar industri ini masih terbuka luas," kata Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, atau produsen AMDK merek Cleo, Belinda Natalia saat paparan publik penawaran umum perdana saham di Surabaya, Rabu.
Ia mengatakan, persaingan di industri AMDK juga sangat ketat, dan pihaknya berencana memperluas pasar dengan cara membidik segmen premium, karena juga masih terbuka lebar.
"Dalam menjalankan bisnis, kami selalu mengutamakan produk berkualitas tinggi, inovatif dan mudah didapatkan melalui proses produksi yang berstandar internasional dan terintegrasi dengan jaringan manufaktur yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya.
Direktur Keuangan Sariguna Primatirta Lukas Setio mengatakan, industri AMDK nasional tahun 2016 rata-rata tumbuh 10 persen, namun demikian pihaknya mengklaim perusahaanya mampu tumbuh sebesar 30 persen dan masuk dalam lima besar industri AMDK nasional.
"Market share kami di industri ini sebesar 3 persen, dan pada akhir 2017 kami targetkan naik menjadi 4 persen dengan membangun sejumlah pabrik di beberapa wilayah Tanah Air," katanya.
Ia mengatakan, pabrik baru yang disiapkan adalah di wilayah Kendari dan Ungaran dengan nilai investasi setiap pabrik sekitar Rp10-20 miliar.
"Sejalan dengan ekspansi perusahaan, kami optimistis bisa mendongkrak market share di industri AMDK tumbuh. Yakni dari 3 persen menjadi 4 persen," katanya.
Selain itu, pihaknya juga berencana melepas sebanyak 500 juta lembar saham atau 22,22 persen dari total modal perseroan, dengan menunjuk PT Lautandhana Securindo sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
"Hasil dana dari pelepasan saham, sekitar 90 persen nantinya akan kami gunakan untuk pengembangan usaha dan sisanya sekitar 10 persen akan kami gunakan untuk modal kerja," katanya.
Ia berharap, pasar modal menjadi sumber pendaaan yang efisien dan murah bagi perseroan, dan bisa mendapatkan respon baik dari para calon investor.
"Kami berkeyakinan IPO PT Sariguna Primatirta Tbk akan mendapatkan respon baik dari para calon investor karena ditunjang fundamental keuangan perseroan yang sehat, yakni memiliki 19 pabrik dan 48 jaringan distribusi," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017