Kediri (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, mengirimkan personel untuk membantu proses evakuasi bencana tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
     
"Kami mengirimkan empat personel untuk membantu proses evakuasi. Untuk lamanya, menyesuaikan situasi dan kondisi," kata Kepala BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri di Kediri, Minggu.
     
Ia mengatakan, tim itu dikirimkan untuk melakukan tugas kemanusiaan, membantu warga yang menjadi korban tanah longsor di Kabupaten Ponorogo.
     
Barang-barang yang dibawa tim disesuaikan dengan kebutuhan untuk proses evakuasi. Tim mengendarai mobil BPBD, serta membawa sejumlah perlengkapan yang dibutuhkan. "Perlengkapan menyesuaikan dengan kebutuhan," katanya. 
     
Selain Kota Kediri, sejumlah BPBD di sekitar juga mengirimkan personel untuk membantu proses evakuasi, misalnya dari Tulungagung, Trenggalek, Madiun, Tuban, Gresik, dan sejumlah kota lainnya di Jatim.
     
Musibah tanah longsor terjadi di Kabupaten Ponorogo, Sabtu (1/4) pagi. Data resmi dari posko tanggap darurat BPBD Kabupaten Ponorogo diketahui, jumlah kepala keluarga yang menjadi korban hingga 35 KK atau 128 jiwa. 
     
Sementara itu, jumlah korban selamat adalah 100 jiwa dan korban hilang 28 jiwa. Mereka semuanya warga Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
     
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang berada di Jatim, juga langsung menyempatkan diri untuk meninjau lokasi bencana. Kementerian Sosial juga sudah menyalurkan bantuan sosial senilai Rp1,34 miliar untuk korban tanah longsor di Kabupaten Ponorogo tersebut.
     
Bantuan tersebut langsung diserahkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi bencana, Minggu pagi, baik bahan pokok maupun perlengkapan untuk warga, yaitu paket lauk pauk, "family kid", "food ware", selimut woll, matras, tenda gulung, tenda keluarga dan sandang paket. 
     
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan santunan untuk ahli waris korban meninggal atau hilang masing-masing Rp15 juta dan maksimal Rp5 juta untuk korban luka.
     
Hingga kini, proses pencarian warga korban tanah longsor masih terus dilakukan. Petugas juga berupaya menggunakan alat berat, untuk memudahkan pencarian warga itu. (*)


Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017