Malang, (Antara Jatim) - Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menorehkan prestasi terbaiknya dengan menjuarai kompetisi "public relations" (PR) tingkat nasional dalam "Jogja Public Relations Days" (JPRD) yang diselenggarakan Perhumas Muda Yogyakarta belum lama ini.

Mahasiswa yang menjuarai kompetisai PR tingkat nasional itu tergabung dalam klub PR Eskalator UMM. Mahasiswa tersebut adalah Hanny Dwi Rahmawati, Bertya Salama Mentari, dan Syahidah Nabilah Muslim. Ketiganya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 yang mengambil konsentrasi PR.

"Semula, kami sempat pesimis karena berhadapan dengan peserta lain yang notabene berasal dari perguruan tinggi besar dan ternama," kata koordinator tim Eskalator UMM Hanny Dwi Rahmawati saat ditemui di Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Perguruan tinggi ternama yang bersaing dan menjadi finalis di ajang tersebut, di antaranya adalah Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, London School of Public Relations, Universitas Islam Indonesia, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Islam Sultan Agung, serta Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta.

Selain berasal dari kampus ternama, para peserta JPRD sebagian besar memiliki pengalaman yang mumpuni dalam berbagai kompetisi PR tingkat nasional.

"Mereka rata-rata berpengalaman, sedangkan bagi kami ini merupakan debut perdana, makanya kami sempat pesimis. Namun, alhamdulillah semua pertanyaan juri bisa kami jawab dengan baik," kata Hanny.

Juri yang menilai kompetisi tersebut di antaranya dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Client Service Director di Ogilvy Public Relations Jakarta, Rizanto Binol, serta Head of Corporate Reputation Department STIKOM The London School of Public Relations Jakarta Olivia Deliani Hutagaol.

Hanny beserta kedua rekannya itu diminta membuat strategi Public Relations sesuai tawaran tema panitia, yakni terkait Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Dari 25 kawasan yang masuk dalam daftar KSPN, Pantai Morotai, Sulawesi Tenggara dipilih sebagai objek strategi komunikasi kelompok ini.

"Kemarin kita buat proposal 15 halaman dengan tempo pengerjaan selama satu bulan. Sampai sana, katanya di sana ada 'brief 2'-nya. Ternyata brief 2 itu cuma jebakan batman, kita cuma diminta presentasi brief 1 aja," urainya.

Ia mengakui kerja sama antaranggota dan ide berbeda jadi kunci keberhasilan mereka. "Selain karena bimbingan kakak-kakak tingkat kami, teamwork jadi hal yang penting dilakukan. Selain itu, bagi kami, ide sederhana itu justru bagus kalau realistis," ujarnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017