Malang, (Antara Jatim) - Wali Kota Malang Moch Anton meminta warga kota itu sebagai bagian dari Bumi Nusantara mampu tampil sekaligus menjadi pemain utama dalam menghadapi era global, bukan hanya sebagai penonton.

"Mau tidak mau, kita harus siap. Kita jangan hanya menjadi penonton, kita harus menjadi pemain utama, apalagi tahun ini Kota Malang terpilih sebagai tuan rumah rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi)," kata Moch Anton dalam sambutan upacara HUT ke-103 Kota Malang, Jawa Timur, di Balai Kota Malang, Sabtu.

Pada konteks pembangunan daerah, kata Anton, memperkuat nilai kebangsaan, diterjemahkan pada sebuah kerja yang mampu menyatukan warganya dalam menggapai kemakmuran bersama.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tumbuhnya daya saing perekonomian, meluasnya aksesibilitas masyarakat terhadap layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, katanya.

Pemkot Malang telah melaksanakan berbagai upaya, di antaranya melalui peningkatan pelaksanaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

Ia mengatakan capaian angka indeks pembangunan manusia (IPM), baik dalam sektor pendidikan, kesehatan maupun daya beli. juga terus meningkat.

Pada 2014, IPM Kota Malang mencapai 79,07 dan 2015 mencapai 80,05 persen. Angka tersebut masih di atas IPM Jawa Timur yang mencapai 68,95, bahkan tertinggi se-Jawa Timur.

Hal itu, lanjutnya, menunjukkan bahwa pembangunan yang dilaksanakan di Kota Malang memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan kesejahteraan ini di antaranya direalisasikan dari komponen IPM, seperti komponen pendidikan, yakni angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, kesehatan yang diindikasikan dari angka harapan hidup, maupun komponen ekonomi atau kemampuan daya beli masyarakat.

Salah satu bidang pembangunan yang mendapat perhatian serius dari Pemkot Malang adalah sektor pendidikan. Banyaknya institusi pendidikan yang ter-akreditasi dengan taraf yang baik, dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, menandakan bahwa pelayanan pendidikan yang ada di Kota Malang cukup berkualitas dan mumpuni.

Pada kesempatan itu, Anton mengajak seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan untuk saling menguatkan satu sama lain.

"Kebersamaan, kekeluargaan, gotong-royong, persatuan dan kesatuan  adalah kekuatan kita. Dengan demikian, diharapkan kita akan mampu menyelesaikan berbagai hambatan, tantangan dan persoalan dalam berbagai sektor pembangunan," tuturnya.

Sementara itu, puncak HUT ke-103 Kota Malang juga ditandai dengan peluncuran sejumlah program, di antaranya pemberian diskon dan "voucher" bagi warga yang sudah membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) 2017, aplikasi Malang Menyapa, serta pemberian penghargaan dan hadiah warga berprestasi oleh Wali Kota Malang.

Usai upacara juga diumumkan prestasi dan penghargaan yang diraih Kota Malang selama Januari-Maret 2017, di antaranya Penghargaan Tingkat Nasional kepada Dindik Kota Malang sebagai Pengelolaan Pendidikan Terbaik Tingkat di daerah, Penghargaan Wahana Tata Nugraha (Bidang Lalu lintas dan Angkutan).

Selain itu, juga ada Penghargaan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 dengan predikat BB (sangat baik), Penghargaan Nasional Bidang KB Metode Kontrasepsdi Jangka Panjang, Penghargaan untuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai Role Model Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Kategori Sangat Baik), serta Penghargaan untuk Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu sebagai Role Model Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Sangat Baik).(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017