Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Swiss menjalin kerja sama dalam
beberapa bidang di antaranya pendidikan vaksional untuk SMK, sistem
transportasi dan pengolahan sampah.
"Mengingat Surabaya penghasil sampah terbesar maka harus dapat diolah agar bisa digunakan lagi," kata Honorary Consul Swiss, Christopher Tjokrosetio saat berkunjung ke Balai Kota Surabaya, Kamis.
Christopher mengatakan kunjungan ini untuk mempererat hubungan dengan Surabaya.
"Surabaya merupakan kota yang penting, oleh karenanya dibuka konsulat di Surabaya agar koneksi pemerintah atau negara Swiss dengan Surabaya bisa lebih erat dari segala sisi," kata Christopher.
Kedatangan Christopher Tjokrosetio dan Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta beberapa perwakilan perangkat daerah terkait di ruang kerja wali kota.
Ditanya soal program pendidikan vokasi (SMK) dan pengelolaan sampah di Surabaya, Christopher mengatakan untuk pendidikan telah dibahas dengan Pemerintah Provinsi Jatim, sedangkan untuk pengolahan sampah masih direncanakan dan baru dibicarakan pada Kamis ini.
Duta Besar Swiss, Kepala Sub Bagian Luar Negeri, Yanuar Hermawan menuturkan kerja sama di bidang pengolahan sampah masih baru dibicarakan, karena tidak hanya Surabaya yang menjadi patokan mereka. Ada beberapa kota di Indonesia yang akan dilihat salah satunya Sidoarjo.
"Namun, apabila mereka menawari pemkot untuk menjalin kerja sama dalam hal pengolahan sampah kami siap membantu," kata Hermawan.
Lebih lanjut, kedatangan tamu Swiss ke Surabaya juga menyampaikan hasil kerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dinilai bagus serta membahas kerja sama di bidang transportasi.
"Mengingat pembicaraan bu wali yang disampaikan tadi bahwa sistem konektivitas transportasi yang paling baik ada di Jenewa Swiss, maka ada hal-hal yang bisa dikonsultasikan atau melakukan training langsung ke Swiss," ujarnya.(*)
"Mengingat Surabaya penghasil sampah terbesar maka harus dapat diolah agar bisa digunakan lagi," kata Honorary Consul Swiss, Christopher Tjokrosetio saat berkunjung ke Balai Kota Surabaya, Kamis.
Christopher mengatakan kunjungan ini untuk mempererat hubungan dengan Surabaya.
"Surabaya merupakan kota yang penting, oleh karenanya dibuka konsulat di Surabaya agar koneksi pemerintah atau negara Swiss dengan Surabaya bisa lebih erat dari segala sisi," kata Christopher.
Kedatangan Christopher Tjokrosetio dan Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta beberapa perwakilan perangkat daerah terkait di ruang kerja wali kota.
Ditanya soal program pendidikan vokasi (SMK) dan pengelolaan sampah di Surabaya, Christopher mengatakan untuk pendidikan telah dibahas dengan Pemerintah Provinsi Jatim, sedangkan untuk pengolahan sampah masih direncanakan dan baru dibicarakan pada Kamis ini.
Duta Besar Swiss, Kepala Sub Bagian Luar Negeri, Yanuar Hermawan menuturkan kerja sama di bidang pengolahan sampah masih baru dibicarakan, karena tidak hanya Surabaya yang menjadi patokan mereka. Ada beberapa kota di Indonesia yang akan dilihat salah satunya Sidoarjo.
"Namun, apabila mereka menawari pemkot untuk menjalin kerja sama dalam hal pengolahan sampah kami siap membantu," kata Hermawan.
Lebih lanjut, kedatangan tamu Swiss ke Surabaya juga menyampaikan hasil kerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dinilai bagus serta membahas kerja sama di bidang transportasi.
"Mengingat pembicaraan bu wali yang disampaikan tadi bahwa sistem konektivitas transportasi yang paling baik ada di Jenewa Swiss, maka ada hal-hal yang bisa dikonsultasikan atau melakukan training langsung ke Swiss," ujarnya.(*)
Editor : Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017