Surabaya (Antara Jatim) - Mantan Duta Besar dari Perwakilan RI di luar negeri memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin

Mantan dubes tersebut memberi kuliah umum dalam Forum Debriefing II Perwakilan Kepala RI bertajuk "Membangun Kerangka Kemitraan Pembangunan melalui Pengembangan Kerja Sama multirateral" yang diadakan Kementerian luar Negeri (Kemenlu).

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kemenlu Dr Siswo Pramono mengatakan mantan duta besar itu adalah Wakil Tetap RI pada PTRI Jenewa Triyono Wibowo, Wakil Tetap RI pada PTRI New York Desra Percaya, Wakil Tetap RI pada PTRI ASEAN Rahmad Pramono dan Duta Besar LBRI/PTRI Wina Rahmat Budiman.

"Acara Debriefing sendiri adalah saat duta besar yang telah selesai melaksanakan tugasnya di luar negeri, terutama untuk organisasi PBB dan lainnya memberikan paparan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik," kata dia.

Selain itu, acara ini dimaksudkan untuk memberi masukan dan saran-saran bagaimana agar diplomasi dari duta besar selanjutnya bisa dilaksanakan lebih baik.

"Kita harapkan melalui forum ini tidak saja terjadi komunikasi dan bertanggunjawaban kepada publik terhadap kinerja politik luar negeri tapi ada proses bottom-up dimana kita bisa menjarin masukan-masukan dari konstituen kita bagaimana bekerja lebih baik," ujarnya.

Dia menjelaskan, Debriefing sudah dilakukan selama 30 tahun terakhir. Namun kali ini ada terobosan baru dari pihaknya dengan mendatangi mendatangi langsung publik untuk mendapat masukan-masukan. Dari ide tersebut, kata dia, maka acara Debrifing sekalian digabung dengan acara Duta Besar Berbagai dengan Kampus.

"Duta Besar Berbagi itu contohnya seperti Pak Triyono yang alumni Unair, datang ke kampusnya setelah menjadi duta besar untuk berbagi pengalaman dan memberikan suntikan kepada mahasiswa," kata Siswo.

Suntikan yang dimaksud adalah belajar mengenai aspek-aspek dari Hubungan Internasional dan Hukum Internasional, sekaligus ditambahkan dengan aspek praktis.

Dengan pengembangan dunia praktik dan teori itu, kata dia, akan bagus untuk pengembangan mahasiswa dan ilmu di kampus. "Ini akan terus berlanjut. Karena di kampus itulah para diplomat dicetak," ucapnya.

Selain acara Debrifing, Siswo menjelaskan, Kemenlu mempunyai banyak program untuk pengembangan mahasiswa seperti magang di Kemenlu dan bisa mengikuti sidang atau negosiasi di dalam negeri.

Sementara itu Wakil Rektor II Unair Dr Muhammad Madyan mengapresiasi acara yang diadakan Kemenlu tersebut. Menurutnya, acara ini sangat bermanfaat untuk memberikan gambaran langsung kepada mahasiswa terkait hubungan dan hukum internasional.

"Apalagi Unair menjadi tempat yang pertama dikunjungi. Ini sangat membahagiakan dan juga memberikan motivasi kepada Unair untuk bisa mencapai target dari Kemenristekdikti sebagai universitas yang masuk dalam peringkat 500 besar dunia," kata dia. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017