Tulungagung (Antara Jatim) - Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Cabang Tulungagung, Jawa Timur kekurangan cadangan darah golongan O selama beberapa hari terakhir akibat tingginya permintaan yang tidak diimbangi donor masuk.
    
"Di PMI stok darah golongan O ada 12, kalau digabung dengan yang ada di bank darah (RSUD dr Iskak) totalnya masih ada 32 kantong, tapi jumlah ini bukan kategori aman," kata Kepala Laboratorium UTD PMI Tulungagung Rochmanu di Tulungagung, Senin.
    
Idealnya, kata dia, stok darah golongan O dalam sehari minimal 70 kantong.
    
Hal itu dikarenakan permintaan darah jenis atau golonga O selama ini paling tinggi dibanding golongan darah lain dengan rasio mencapai sekitar 30 persen, katanya.
    
"Apalagi PMI Tulungagung tidak hanya melayani permintaan dari seputar Tulungagung saja, tetapi juga pemohon dari daerah lain termasuk rujukan PMI kabupaten/kota tetangga sekitar," ujarnya.
    
Selain tren permintaan yang meningkat seiring mulai menjangkitnya wabah demam berdarah dengue serta tingginya angka kecelakaan lalu lintas, Rochmanu mengakui kendala juga terjadi pada program donor.
    
Sebab, kata dia, saat ini mayoritas sekolah baik tingkat SD-SMA sedang menghadapi ujian sekolah maupun persiapan ujian nasional sehingga program donor keliling tidak bisa masuk-masuk sekolah.
    
"Kami aktif menyosialisasikan kepada seluruh warga, baik langsung maupun melalui jalur daring (dalam jaringan) untuk mengajak masyarakat melakukan donor sukarela ke PMI," katanya.
    
Secara keseluruhan, Rochmanu menyatakan stok darah PMI masih cukup, dengan rincian darah golongan darah A sebanyak 176 kantong, golongan darah B sebanyak 188 kantong, golongan darah O sebanyak 29 kantong, dan golongan darah AB sebanyak 61 kantong.
    
Rata-rata permintaan darah ke PMI Tulungagung setiap harinya adalah 50-60 kantong, hampir sama dengan volume darah donor masuk.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017