Surabaya (Antara Jatim) - Legislator Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat memperbolehkan pedagang kaki lima di kawasan stren kali Tambang Boyo dan Kali Kepiting yang terancam tergusur, tetap berjualan sampai adanya solusi tempat usaha baru.
     
 "Jadi kami rekomendasikan agar mereka tetap berjualan dulu. Apalagi penertiban itu belum ada kajiannya. Ini juga menyangkut nasib mereka yang menyandarkan hidupnya di tempat itu," kata Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Mazlan Mansyur, di Surabaya, Senin.
     
 Menurut dia, ada sekitar 16 pedagang di Tambang Boyo dan sekitar 67 pedagang di Kali Kepiting. Mereka sudah bertahun-tahun bertahan tinggal dan berjualan di kawasan tersebut.
     
 Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rahmat menegaskan pemerintah kota harus memastikan rusun relokasi untuk mereka yang ber-KTP Surabaya, sedangkan yang bukan harus dipulangkan ke tempat asal.
     
 Sementara itu, Camat Tambaksari Ridwan Mubarun mengatakan pihaknya sudah menyediakan rusun untuk tempat tinggal warga dampak revitalisasi kali Tambang Boyo di Rusun Romo Kalisari, Sememi dan Gunung Sari karena masih kosong, sedangkan rusun yang lain sudah penuh penghuninya.
     
 Ridwan menambahkan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk memindahkan sekolah anak-anak warga terdampak itu agar sekolah mereka tidak terlalu jauh nantinya.
     
 Bagi siswa yang tidak pindah karena akan menghadapi Ujian Nasional akan disediakan bus sekolah. Ridwan menambahkan dari pendataan yang sudah dilakukan tercatat 16 keluarga yang ber KK Surabaya.
     
 Menurut dia, pihaknya terus melakukan sosialisasi agar mereka bersedia dipindahkan ke rusun. Dari 16 KK yang tercatat, baru 6 KK yang bersedia dipindahkan ke rusun. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017