Bojonegoro (Antara Jatim) - Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur menyebutkan perolehan pengadaan di Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, dari target pengadaan 106.000 ton setara beras tahun ini bisa tercapai 11.655 ton setara beras per 16 Maret.
"Perolehan pengadaan masih terus berjalan dengan perolehan berkisar 500-1.000 ton setara beras per harinya, " kata Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Hardiman Hasan, di Bojonegoro, Jumat.
Bahkan, ia memperkirakan perolehan pengadaan baik berupa gabah maupun beras yang dimulai awal Februari lalu masih akan terus meningkat, karena panen tanaman padi masih berlangsung di wilayah kerjanya sampai April.
"Perolehan pengadaan biasanya pada puncaknya bisa mencapai 2.000 ton per hari," ucapnya, menegaskan.
Menurut dia, dalam pengadaan tahun ini melibatkan 41 mitra kerja, di antaranya, enam gabungan kelompok tani (gapoktan) dan satu KUD, dengan kontrak mencapai 15. 655 ton setara beras.
Kalau kontrak pengadaan sudah terealisasi, kata dia, mitra kerja akan menandatangani kontrak pengadaan lagi, apalagi panen tanaman padi masih berlangsung di wilayah kerjanya sampai April.
"Mitra kerja akan menandatangani kontrak lagi kalau kontrak yang pertama sudah terealisasi, karena panen tanaman padi masih berlangsung," ucapnya.
Menjawab pertanyaan, ia mengakui empat gudang di wilayah kerjanya di Lamongan, Tuban dan Bojonegoro, sudah hampir penuh.
Tetapi, menurut dia, gudang di empat lokasi itu tetap masih mampu beras pengadaan, apalagi kalau beras rastra sudah didistribusikan.
"Gudang akan longgar lagi kalau beras rastra sudah didistribusikan," katanya.
Yang jelas, katanya, dalam pengadaan tetap berpedoman dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras Rp7.300 per kilogram dan gabah Rp3.750 per kilogram gabah kering panen (GKP).
"Inpres No. 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras masih berlaku tahun ini," tandasnya.
Ia menambahkan target pengadaan di wilayah kerjanya sebanyak 106 ribu ton setara beras, lebih banyak dibandingkan perolehan pengadaan tahun lalu, yang hanya sekitar 98 ribu ton setara beras.
"Kami optimistis target pengadaan bisa tercapai, seperti tahun lalu targetnya 95.000 ton setara beras terealisasi 98.000 ton setara beras," katanya, menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Perolehan pengadaan masih terus berjalan dengan perolehan berkisar 500-1.000 ton setara beras per harinya, " kata Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Hardiman Hasan, di Bojonegoro, Jumat.
Bahkan, ia memperkirakan perolehan pengadaan baik berupa gabah maupun beras yang dimulai awal Februari lalu masih akan terus meningkat, karena panen tanaman padi masih berlangsung di wilayah kerjanya sampai April.
"Perolehan pengadaan biasanya pada puncaknya bisa mencapai 2.000 ton per hari," ucapnya, menegaskan.
Menurut dia, dalam pengadaan tahun ini melibatkan 41 mitra kerja, di antaranya, enam gabungan kelompok tani (gapoktan) dan satu KUD, dengan kontrak mencapai 15. 655 ton setara beras.
Kalau kontrak pengadaan sudah terealisasi, kata dia, mitra kerja akan menandatangani kontrak pengadaan lagi, apalagi panen tanaman padi masih berlangsung di wilayah kerjanya sampai April.
"Mitra kerja akan menandatangani kontrak lagi kalau kontrak yang pertama sudah terealisasi, karena panen tanaman padi masih berlangsung," ucapnya.
Menjawab pertanyaan, ia mengakui empat gudang di wilayah kerjanya di Lamongan, Tuban dan Bojonegoro, sudah hampir penuh.
Tetapi, menurut dia, gudang di empat lokasi itu tetap masih mampu beras pengadaan, apalagi kalau beras rastra sudah didistribusikan.
"Gudang akan longgar lagi kalau beras rastra sudah didistribusikan," katanya.
Yang jelas, katanya, dalam pengadaan tetap berpedoman dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras Rp7.300 per kilogram dan gabah Rp3.750 per kilogram gabah kering panen (GKP).
"Inpres No. 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras masih berlaku tahun ini," tandasnya.
Ia menambahkan target pengadaan di wilayah kerjanya sebanyak 106 ribu ton setara beras, lebih banyak dibandingkan perolehan pengadaan tahun lalu, yang hanya sekitar 98 ribu ton setara beras.
"Kami optimistis target pengadaan bisa tercapai, seperti tahun lalu targetnya 95.000 ton setara beras terealisasi 98.000 ton setara beras," katanya, menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017